SISWA SDN 11 AIR KUMBANG SULAP SAMPAH PLASTIK JADI TEMPAT PENSIL KREATIF BERNILAI EKONOMI
*BANYUASIN, SUMATERA SELATAN* - Sebanyak 25 siswa kelas 5 SDN 11 Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, berhasil mengubah botol plastik bekas menjadi tempat pensil bernilai ekonomi melalui program pendidikan kewirausahaan yang digagas oleh mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sabtu (Maret 2025).
Program bertajuk "Meningkatkan Jiwa Wirausaha Siswa Kelas 5 SDN 11 Air Kumbang Melalui Kreasi Tempat Pensil Daur Ulang" ini merupakan inisiatif dari Meisy Putri Qonitah, mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Raden Fatah Palembang, yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan ke-82 di desa tersebut.
"Kami ingin menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan pada siswa melalui kegiatan praktis yang menyenangkan," ujar Meisy Putri Qonitah kepada wartawan saat ditemui di lokasi kegiatan.
Kegiatan yang berlangsung di SDN 11 Air Kumbang, Jalan Marga Satwa KM 18, Sebokor, Kecamatan Air Kumbang, dimulai dengan sosialisasi pentingnya kewirausahaan dan pengelolaan sampah. Siswa kemudian dilatih tahap demi tahap, mulai dari mengumpulkan botol bekas dari rumah masing-masing, memotong botol, memotong pipet, hingga mendekorasi botol tersebut menjadi tempat pensil yang menarik.
Kepala SDN 11 Air Kumbang mengapresiasi kegiatan tersebut karena sejalan dengan tujuan pendidikan yang tidak hanya fokus pada kemampuan akademis, tetapi juga pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan.
Dalam prosesnya, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memfasilitasi kolaborasi dan kerja sama. Meskipun sempat menghadapi kendala seperti kesulitan mengumpulkan botol berkualitas dan variasi keterampilan teknis siswa, pihak sekolah berhasil mengatasinya dengan menjalin kerja sama dengan komunitas lokal dan pengepul sampah.
Puncak kegiatan adalah pameran produk di sekolah, di mana siswa mempresentasikan dan menjual hasil karya mereka kepada teman, guru, dan orangtua. Beberapa siswa bahkan berhasil menjual tempat pensil kreasi mereka dengan harga Rp5.000 hingga Rp10.000 per buah.
"Saya senang sekali bisa membuat tempat pensil dari botol bekas. Sekarang saya tahu cara mengolah sampah jadi barang yang bisa dijual," kata Rina, salah satu siswa kelas 5 yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Program ini diharapkan menjadi kegiatan berkelanjutan di SDN 11 Air Kumbang dan dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain sebagai model pendidikan kewirausahaan dan lingkungan yang efektif untuk siswa sekolah dasar.
"Kami melihat potensi besar dari program ini untuk dikembangkan lebih lanjut. Tidak hanya tempat pensil, ke depannya bisa juga dikembangkan produk-produk lain dari bahan daur ulang," tambah Meisy.