Magister Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan (UPH) mengundang Firdaus Ali, Staf Khusus Menteri Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Kepala Program Studi (Prodi) Magister Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan Prof. Manlian Ronald A. Simanjuntak untuk berdiskusi mengenai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 28 Juni 2018 di UPH Plaza Semanggi, Jakarta dan dihadiri kurang lebih 250 peserta.Peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa S1 dan S2, alumni, dan para profesional di bidang konstruksi.
Prof. Manlian mengatakan UPH terus ikut mengawal dan memantau masa kerja kabinet 2014-2019 yang semakin singkat, namun masih banyak program yang belum diselesaikan. Diskusi ini juga menjadi bentuk nyata upaya UPH yang turut mengawal jalannya program pemerintah Indonesia dan memberi masukan terkait penyelesaian PSN yang menjadi rapor pemerintah.Â
"Diskusi ini tidak berhbungan dengan kepentingan politik, tapi murni kesadaran bahwa ini tugas kita sebagai akademisi. Perguruan tinggi harus mengambil kontribusi  memberi masukan dan mendesak jalannya PSN. Dari 222 PSN yang sudah direncanakan untuk bisa selesai 2019, khawatirnya tidak bisa selesai tepat waktu. Maka  UPH berupaya mengoptimalkan waktu untuk menawarkan solusi," ungkap Prof. Manlian.Â
Melihat ini, Firdaus Ali dengan positif menyambut upaya UPH yang berusaha mengawal proyek pemerintah.Â
"Acara seperti ini baik bagi pemerintah karena dapat meng-ekspos kepada mahasiswa yang akan lulus, agar mereka mengetahui apa saja yang sedang dikerjakan pemerintah dan melihat beragam peluang yang ada, juga tantangan yang ada. Forum seperti ini penting bagi pembekalan wawasan untuk menyaiapkan mahasiswa dalam berkontribusi dalam program pemerintahan," jelas Firdaus Ali.
Ini tentunya sejalan dengan tantangan yang dihadapkan dimana minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) bidang konstruksi.
Melihat ini, Firdaus menyebutkan bahwa situasi ini dihadapkan pada ketidakmungkinan untuk menyelesaikan semua rencana, dalam rembuk nasional tiga tahun kepemimpinan Jokowi -- Jusuf Kalla, sehingga telah disepakatai proyek yang sulit untuk dibatalkan.
"Untuk memudahkan pemerintah membagi menjadi 3 bagian proyek. Kategori pertama yaitu hijau, terdiri dari proyek yang bisa selesai sebelum 2019. Kedua, kuning yakni proyek yang bisa selesai pada 2019, tapi masih membutuhkan waktu untuk penyempurnaan. Ketiga, merah dimana diputuskan untuk tidak meneruskan proyek karena sulit untuk diwujudkan. Namun meskipun sudah ada yang dibatalkan, pemerintah telah memiliki target nasional minimal 69% atau 71% Â proyek dapat terselesaikan. Saat ini PSN sendiri sudah direalisasikan 19,8%," papar Firdaus Ali.
Terkait kegiatan yang dilaksanakan UPH ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahassiwa untuk terus berkembang dan menemukan inovasi setelah mengetahui beragam persoalan yang dihadapi bangsa. Tidak hanya itu Firdaus juga berharap agar para peserta yang hadir dapat menyuarakan opininya di koran, paper, atau media lain dan berperan dalam memajukan bangsa. (mt)