Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya menjadi representasi generasi muda yang peduli dengan proses demokarasi pemilihan umum (PEMILU) yang ada di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme mereka belajar kepemiluan di kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) yang berlangsung pada 5 September 2017.
Kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu mata kuliah yang diampu dosen Hukum Tata negara FH UPH Surabaya Agustin Widjiastuti, S.H., M.Hum., dan Anthonius Adhi Soedibyo, S.H., M.Hum.
Banyakanya isu yang beredar mengenai pemilu, permasalahan yang ada, dan kurangnya informasi terkait proses penyelesaian berbagai kasus pemilu inilah yang menjadi dasar dan alasan mahasiswa FH UPH untuk terjun langsung dan mengikuti kegiatan dengan antusias.
Mengawali kegiatan, rombongan mahasiswa FH UPH diterima perwakilan KPU Jatim Choirul Anam, S.Pd. Divisi Perencanaan dan Data, dan Slamet Setidjoadi, SH., M.Si., Kabag Hukum, Teknis dan Hupmas. Mahasiswa langsung diberik penjelasan mengenai informasi seputar proses demokrasi dan kepemiluan, seperti sejarah Pemilu. Selainitu mahasiswa juga diajak menyaksikan film kepemiluan di Rumah Pintar Pemilu (RPP) Punakawan KPU Jatim dan juga diajak menyaksikan  ruang display kepemiluan, dan simulasi pemilu.
Dengan kegiatan ini mahasiswa mendapat banyak paparan informasi dan pengetahuan terkait proses Pemilu, serta berbagai inovasi kebijakan di KPU, Pemilihan Kepala Daerah serentak, Pemilu serentak, pemuktakhiran data, capaian kerja, dan lainnya.
Menurut Agustin, menindaklanjuti kegiatan tersebut KPU Jatim mengundang mahasiswa FH UPH Surabaya untuk ikut serta mensukseskan jalannya pilkada Jatim, dengan masuk dalam tim KPU. Ajakan ini disambut positif UPH dan akan dibicarakan lebih lanjut teknisnya.
Dengan kegiatan ini Agustin berharap mahasiswa mampu mengetahui dan paham bagaimana jalannya KPU, mengingat ada beberapa pihak yang menilai KPU tidak menjalankan tugasnya dengan maksimal, disaat mereka berusaha untuk menjalankan tugas sesuai aturan.
"Dengan terjun langsung di kegiatan Pilkada ini mahasiswa diharapkan mampu menjadi fasilitator KPU kepada masyarakat luas. Tidak hanya itu, kita juga dapat secara langsung memberi masukan dari pengamatan langsung di lapangan kepada KPU. Tentu ini juga bentuk kontribusi dunia akademis kepada masyarakat," ungkap Agustin.
Kegiatan ini juga sangat didukung oleh Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Dalam kesempatan terpisah, ia menyatakan bahwa UPH berkomitmen untuk selalu aktif berkontribusi bagi masyarakat dan negara dalam beragam bidang. Ini jugalah yang menjadi alasan Rektor dalam mengambil kebijakan untuk menyatukan empat kampus --UPH Lippo Village Karawaci, STPPH, UPH Surabaya, dan UPH Medan- menjadi satu institusi dengan kampus utama di Lippo Karawaci, Tangerang. Penyatuan ini bertujuan agar UPH secara keseluruhan mampu meningkatakan mutu, efisiensi, dan efektivitas institusi dan proses pembelajaran.
"Perkuliahan di kampus-kampus di kota Surabaya dan Medan akan tetap berjalan, bahkan diharapkan dapat lebih berkembang sesuai dengan kebutuhan lokal. Kita semua berharap bahwa penyatuan ini dapat menjadikan UPH sebagai universitas Kristen unggul di Asia, bahkan dunia," ungkap Rektor UPH.
FH UPH Surabaya sejak Agustus 2017 telah memperoleh akreditasi A berdasarkan SURAT NO. 0737/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2017. Perolehan akreditasi ini harus dipertahankan dengan terus meningkatkan kualitas pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM).