Mohon tunggu...
Meilin Maulita
Meilin Maulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Mahasiswa S1/Kesehatan Masyarakat/Universitas Sriwijaya

Mahasiswa/Mahasiswa S1/Kesehatan Masyarakat/Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kenali! Penyakit Kecacingan yang Membuat Gizi Anak Terserap

5 November 2023   11:30 Diperbarui: 5 November 2023   11:31 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan basah merupakan sebuah wilayah yang tanahnya jenuh dengan air yang sifatnya bisa permanen ataupun musiman. Lahan basah, yang meliputi sawah, rawa, dan perairan, kemungkinan besar mengandung kotoran hewan atau manusia yang mengandung telur cacing parasit, sehingga mencemari air. Orang yang minum, mencuci makanan, atau mandi dengan air tersebut bisa berisiko tertular penyakit kecacingan.

Kenali! Penyakit Kecacingan

Sekelompok penyakit yang dikenal sebagai "penyakit kecacingan". Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing parasit pada manusia atau hewan. Ada beberapa cara penularan infeksi cacing ini, seperti melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, kontak dengan tanah yang terkontaminasi, atau vektor seperti nyamuk atau siput yang menularkan larva cacing. Cacing parasit ini dapat menginfeksi berbagai organ tubuh, sehingga menimbulkan berbagai gejala dan masalah kesehatan.

Jumlah cacing yang menginfeksi tubuh erat hubungannya dengan gejala yang ditimbulkan akibat penyakit kecacingan. Gejala belum muncul jika Infeksi yang dialami tergolong ringan. Sebaliknya apabila infeksi yang dialami lebih berat maka dapat menimbulkan gejala seperti diare, sakit perut, lesu, kelemahan, gangguan kognitif, dan perkembangan fisik (WHO, 2016). Gangguan konsentrasi dan tumbuh kembang anak akan dialami oleh anak yang menderita kecacingan. Hal ini akan mengakibatkan berdampaknya terhadap kemampuan anak dalam menerima pelajaran sekolah (Supali, 2008).

Bila Terkena Cacingan, Apa Langkah Yang Tepat?

Langkah Pertama dalam pengobatan cacingan adalah berkonsultasi dengan  dokter atau klinik terdekat. Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan feses untuk memeriksa ada  tidaknya telur cacing, juga bisa dilakukan tes dalam bentuk tes strip atau tes darah. Setelah itu, penderita cacingan sebaiknya minum obat cacing selama 1 hingga 3 hari. Biasanya dokter akan meresepkan obat cacing tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Seluruh penghuni rumah sebaiknya menggunakan obat cacing untuk mencegah  infeksi lebih lanjut. Dokter mungkin akan meresepkan  obat cacing tertentu, seperti berikut ini:

1. Mebendazole

Obat cacingan ini bekerja dengan cara membunuh cacing parasit penyebab cacingan. Mebendazole biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing cambuk.

2. Albendazole

Albendazole sering digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita. Sama seperti mebendazole, pengobatan cacingan yang satu ini juga bekerja dengan cara membunuh cacing.

3. Pirantel Pamoat

Pirantel pamoat biasa diresepkan untuk pengobatan cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang. Obat cacing ini akan melumpuhkan cacing agar bisa dikeluarkan secara alami melalui feses.

Langkah Kedua selain meminum obat cacing, yaitu memastikan barang-barang yang ada di rumah seperti baju, seprai, handuk, dan mainan anak tetap bersih. Bersihkan area sekitar anus secara rutin pada pagi hari saat mandi  untuk menghilangkan telur cacing yang menempel. Hal ini penting  karena obat cacing hanya dapat membunuh cacing yang ada di usus, namun tidak dapat membunuh pergerakan cacing  di anus. Telur cacing dapat hidup selama 2 minggu dan dapat menyebabkan infeksi baru jika tertelan. Penderita cacingan juga harus menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan yang higienis dan matang. Apabila mempunyai hewan peliharaan, hewan tersebut juga harus diperiksa apakah ada yang cacingan atau tidak. 

Cegah Penyebaran Penyakit Kecacingan!

Pemerintah telah berusaha memberantas penyakit kecacingan dengan pemberian obat secara massal, promosi gaya hidup sehat dan sanitasi yang bersih. Pencegahan infeksi kecacingan cukup mudah dilakukan dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yaitu mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum makan, sebelum memotong kuku, dan sebelum memakai sepatu; menggunakan air bersih sesuai kebutuhan di rumah; menjaga kebersihan dan keamanan pangan; menggunakan jamban sehat; menggunakan jamban sehat; dan menjaga keamanan pangan. Bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan, penggunaan jamban sehat, dan kondisi lingkungan yang sehat.

Langkah-langkah untuk mencegah kecacingan pada anak-anak yaitu :

  1. Mandikan anak-anak setiap hari menggunakan air bersih dan sabun
  2. Potong kuku secara teratur : Kuku adalah tempat yang umum untuk menumpuknya kotoran yang mengandung telur dan larva cacing. Biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun, setelah memegang benda-benda kotor, sebelum makan, setiap kali setelah memegang benda-benda kotor atau sebelum makan.
  3. Ajarkan anak untuk selalu memakai sandal atau sepatu saat keluar rumah, terutama saat berjalan di atas tanah.
  4. Saat makan sayuran mentah (lalapan) dan buah, cucilah dengan air bersih yang mengalir. Jika perlu, gunakan sabun yang dapat dicuci untuk menjaga kebersihan sayur dan buah dari hama.
  5. Pastikan anak-anak memahami bahwa mereka tidak boleh memasukkan jari ke dalam mulut serta menjelaskan apa konsekuensinya.
  6. Ajarkan anak toilet training dan kebersihan yang baik saat buang air besar dan kecil.
  7. Jaga kebersihan di dalam dan di luar rumah.

 

Apabila merasa terkena penyakit kecacingan maka segera cari pertolongan yang tepat! Sebelum gizi yang kita serap terbagi dua dengan cacing!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun