Malang,Jawa Timur. - (25/11/2023) Akhir-Akhir ini banyak sekali kejadian akibat ketidakpatuhan terhadap lalu lintas yaitu salah satunya adalah kecelakaan. kecelakaan menjadi salah satu akibat dari ketidakpatuhan pengendara maupun pengguna jalan terhadap lalu lintas. kecelakaan sendiri tidak hanya menyebabkan pengendara tersebut luka-luka melainkan dapat meregut nyawa seseorang.
Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 tingkat kecelakaan di indonesia semakin meningkat.
Angka kecelakaan di tahun 2020 mencapai 100,028 jiwa, di susul tahun 2021 menjadi 103,645, lalu di tahun 2022 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu 135,500 jiwa dan yang terakhir di tahun 2023 meningkat menjadi 155,030 jiwa. Â dari angka tersebut melibatkan pengendara roda dua yang khususnya anak SMP,SMA yang menjadi kasus kecelakaan paling tinggi.
Di tahun ini banyak sekali peristiwa kecelakaan, seperti yang terjadi di malang baru-baru ini (24/11/2023) yaitu tabrakan antara ambulance dan truk pengangkut oksigen. hal tersebut bisa terjadi karna pengendara atau pengguna jalan sering kali meremehkan hal-hal kecil mengenai keamaan dan keselamatan saat berkendara seperti tidak menggunakan helem,tidak memasang spion dan juga tidak memperhatikan lampu sen.
perlu kita ketahui juga ada tujuh kendaraan yang harus kita prioriskan saat  dijalan yaitu Mobil Damkar, Ambulan,kendaraan yang membawa orang kecelakaan, kendaraan pimpinan negara RI, Kendaraan pejabat negara asing yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah dan yang terakhir mobil polisi yang sedang melakukan tugas-tugas tertentu.
Pihak Kepolisian sudah mewanti-wanti pengendera roda dua maupun roda empat untuk selalu memperhatikan keamaan saat berkendara untuk mecegah terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan.
Selain itu, Anak-anak yang belum mempunyai SIM sudah bebas mengendarai Sepeda motor. tak heran jika tingkat kecelakaan di indonesia tinggi. di sinilah peran orang tua untuk selalu menasehati dan melarang anaknya membawa sepeda motor tanpa adanya SIM dan alat keselamatan saat berkendara.
Bukan Hanya anak-anak saja yang menyumbang tingkat kecelakaan melainkan ibu-ibu juga. seringkali terjadi pada ibu-ibu, ketika memberikan lampu sen ke arah kanan tetapi malah belok ke arah kiri sehingga menyebabkan kecelakaan. selain itu pengendara roda dua atau roda empat yang tidak sabaran ketika macet. kemudian saat ada lampu merah bukannya berhenti tetapi malah menerobos.
Selain itu, pengguna jalan bukan hanya pengendara roda dua dan roda empat melainkan ada pejalan kaki. pejalan kaki terkadang tidak memperhatikan atau tidak melihat kiri kanan saat menyebrang jalan sehingga dapat menyebabkan kecelakaan. pengendara juga tidak dapat mengoptimalkan laju kendaraanya dengan baik.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yaitu dengan melakukan Perawatan kendaraan secara berkala: Rutin memeriksa kondisi kendaraan, terutama ban, dapat membantu mencegah kecelakaan akibat kerusakan kendaraan. kemudian  Praktik berkendara yang aman: Pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan dengan mengenakan sabuk pengaman, menghindari gangguan seperti ponsel, dan menjaga jarak aman dari kendaraan lain. dan yang terakhir yaitu Pendidikan dan pelatihan: Pelatihan keselamatan rutin dapat membantu karyawan dan pengemudi memahami dan menghindari bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Pemerintah juga harus  merancang jalan yang aman: Perancang jalan dapat menggabungkan fitur-fitur seperti jalan yang memaafkan, yang dirancang untuk mengurangi tingkat keparahan kecelakaan dengan memungkinkan pengemudi untuk pulih dari kesalahan.
Meskipun berbagai Upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah maupun Pihak Kepolisian untuk mengurangi tingkat Kecelakaan yang terjadi . namun itu semua akan percuma jika tidak ada kesadaran diri dari pengendara dan pengguna jalan.
