Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ibadah Purna Tugas Pendeta 'Universal' Jerman-Indonesia, Pfarrer Wolfgang Marquardt

9 Agustus 2025   21:32 Diperbarui: 10 Agustus 2025   06:54 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kulineran ala Jerman-Indonesia dan pertunjukan Tari Wayang di halaman gereja 

Bulan Oktober 2024, PERKI Stuttgart dengan mengambil tempat di gereja Stadtpfarkirche Gaisburg menyelenggarakan "Malam Papua", menampilkan kekayaan budaya lewat pertunjukan musik dan lagu dari pulau eksotis yang terletak di wilayah paling Timur Indonesia itu.

Acara di malam musim gugur tersebut dihadiri oleh Youtuber WhitePapuans dan Pfarrer Dr.Rainer Scheunemann bersama istrinya, Ibu Heidi Scheunemann. Pasangan suami-istri yang sudah sejak lama bertugas di Papua Barat dalam tugas kepelayanan gerejawi.

Masih banyak kegiatan yang sudah dilakukan oleh Perki dan Jemaat Gaisburg, yang tidak sempat dituliskan satu-persatu.

Sehingga dalam Ibadah Syukur ini, terlihat bukan hanya sebagai ibadah Purna-tugas Pfarrer Marquardt, tapi juga ibadah kebersamaan masyarakat Indonesia dan Jerman di Stuttgart.

Ucapan terima kasih kepada Pfarrer Marquadt dalam ibadah itu, diberikan oleh:

  • Kapten Markus Piechot dari Heilsarmee (organisasi Kristen yang yang berfungsi secara global dalam membantu pekerjaan kepelayanan dalam bidang kemanusiaan. Beliau memberi kenang-kenangan 'Kochbuch' (buku resep masakan) dengan gurauan bahwa di masa pensiun Pendeta Marquardt akan mempunyai waktu luang untuk memasak bagi istri tercinta.
  • Bezirksvorsteher Stuttgart-Ost (Kepala Distrik Stutgart wilayah Timur), Armin Serwani.
  • Pastoralreferentin Mechthild Carlé und Pfarrer Albrecht Conrad dengan menyanyikan lagu "Gaisburger Wein". Mereka memberi kenang-kenangan 'Stola' atas kerjasama bersama gereja Katolik. Stola adalah kain panjang yang dikenakan oleh imam, diakon, dan uskup saat melakukan pelayanan misa atau upacara keagamaan. 
  • Stadtdekan Søren Schwesig. Stadtdekan adalah Dekan Kota, sebutan untuk pemimpin gereja yang bertanggung- jawab atas koordinasi dan kepemimpinan jemaat-jemaat Protestan di sebuah kota dengan menjalankan tugas administratif dan pastoral untuk mendukung dan menghubungkan berbagai jemaat di kota tersebut.

Dialog-dialog saat ucapan terima kasih dipenuhi rasa kekeluargaan, ini terdengar lewat canda dan tawa. Salah satu pendeta mengatakan bahwa Pendeta Wolfgang Marquadt sangatlah universal, bukti jelas, beliau melamar seorang gadis Ambon untuk menjadi istrinya untuk mendampingi dirinya dalam hidup dan dalam tugas-tugas kepelayanannya. Hal ini kemudian diikuti tawa haru-bahagia dari seluruh jemaat yang hadir.

Ruangan gereja sangat penuh, bahkan sampai di luar ruangan. Ini sudah cukup membuktikan bahwa Keluarga Pendeta Wolgang Marquardt-Tubalawony sangat dicintai oleh jemaatnya.

Apa Tugas Pendeta dalam Jemaat? 

Tugas pendeta dalam jemaat sangat penting dan beragam. Secara umum, tugas utama pendeta adalah membimbing dan mengurus jemaat secara rohani. Mereka memberikan pengajaran dan khotbah agar jemaat memahami ajaran agama dan menjalankan hidup sesuai dengan nilai-nilai kepercayaan mereka. Pendeta juga melakukan ibadah, memberi nasihat dan dukungan kepada jemaat yang mengalami kesulitan atau masalah, serta memimpin berbagai kegiatan keagamaan dan sosial di komunitas. Selain itu, pendeta berperan sebagai penghubung antara jemaat dan Tuhan, serta membantu jemaat dalam pertumbuhan iman dan kehidupan spiritual mereka.

Setelah Ibadah Syukur di dalam gereja usai, acara dilanjutkan dengan  ramah-tamah yang dilaksanakan bersamaan dengan acara Sommerfest atau Perayaan Musim Panas di halaman gereja. 

Kulineran ala Jerman-Indonesia dan pertunjukan Tari Wayang di halaman gereja 
Kulineran ala Jerman-Indonesia dan pertunjukan Tari Wayang di halaman gereja 
Di sana dibangun stand-stand makanan dan minuman dimana terdapat perpaduan kuliner Jerman dan Indonesia. Bukan itu saja, pengunjung dihibur dengan persembahan tari dan lagu. Ada pertunjukan Tari Wayang, Perki Stuttgart masih menyanyikan 2 lagu,  dan ada juga lagu berbahasa Turki yang dibawakan oleh seorang jemaat gereja yang berlatar budaya Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun