Mohon tunggu...
Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Mohon Tunggu... Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ibadah Purna Tugas Pendeta 'Universal' Jerman-Indonesia, Pfarrer Wolfgang Marquardt

9 Agustus 2025   21:32 Diperbarui: 10 Agustus 2025   06:54 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendeta Marquardt juga mengisahkan tantangan dan pergumulannya dalam memimpin jemaatnya, misalnya tentang perbedaan pendapat yang biasa terjadi dalam jemaat. Beliau mengatakan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, tapi keteguhan iman dan komitmen untuk tetap berjalan bersama adalah fondasi yang kokoh dalam hubungan berjemaat.

Secara spesifik Pfarrer Marquardt mengambil contoh 'Kepakkan Sayap Rajawali' yang kuat, kokoh, dan bisa menari bersama angin (Jesaja 40:31). 

Itu adalah cara yang beliau inginkan untuk tetap dilakukan jemaatnya dalam melewati badai dalam berjemaat, pun dalam badai kehidupan.

Dalam Ibadah itu, puji-pujian dinaikkan secara syafaat, paduan suara dewasa, dan vocal grup. Sangat istimewa terlihat dua pujian lagu yang dibawakan oleh anak-anak Taman Kanak-kanak di jemaat Gaisburg.

Vocal grup Perki Stuttgart yang telah bermitra dengan Gemeinde Gaisburg sejak 15 tahun yang lalu atau sejak Pfarrer Marquardt bertugas di sana, turut mempersembahkan lagu "The Goodness of God" yang dinyanyikan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Vocal grup Perki tampil berbatik (dokumentasi pribadi) 
Vocal grup Perki tampil berbatik (dokumentasi pribadi) 

Pendeta Maureen Marquardt-Tubalawony, yang telah menjadi 'tulang rusuk' Pfarrer Wolfgang  Marquadt selama 30 tahun juga turut bernyanyi bersama PERKI. Matanya terlihat berkaca-kaca saat menaikkan pujian itu, meresapi semua kebaikan Tuhan dalam kehidupan mereka termasuk penyertaan-Nya sampai masa tugas kepelayanan mereka berakhir di jemaat Gaisburg.

Pendeta Maureen yang di Indonesia berasal dari Ambon adalah salah satu dari peletak batu pertama berdirinya PERKI Stuttgart pada tahun 2002 yang merupakan bagian dari PERKI Eropa dan diakui resmi oleh Sinode Jerman, juga menjadi pelopor dalam kerjasama dengan jemaat Gaisburg.

Kemitraan yang membawa dampak terjalinnya komunikasi antara jemaat Jerman (Gaisburg) dan Indonesia (diwakili PERKI). Kemitraan bukan hanya dalam hal spiritualitas, tapi juga lewat mengenalkan keragaman budaya, dialog kebangsaan, dan wawasan pengetahuan perkembangan politik global.

Kegiatan Perki Stuttgart

Bulan September 2024, bertempat di Stadtpfarrkirche Gaisburg, EMS (Evangelical Mission in Solidarity) dengan bantuan PERKI Stuttgart menyelenggarakan Study Day tentang "Bangkitnya Sayap Kanan di Indonesia dan Eropa", dengan menghadirkan 4 pembicara dimana 2 di antaranya dari Indonesia, Dr. Suhadi Cholil, Associate Professor, dosen di UIN Sunan Kalidjaga Yogyakarta dan Pendeta Gomar Gultom, Ketua PGI. (https://www.kompasiana.com/meike05609/66e6f08fc925c41f2d3b9a02/bangkitnya-kelompok-sayap-bangkitnya-sayap-kanan-di-indonesia-dan-eropa) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun