Mohon tunggu...
My_idea (Meidya Putri)
My_idea (Meidya Putri) Mohon Tunggu... Dosen - menulis untuk berbagi opini, Ilmu, pengalaman, pemikiran dan apa saja yang bermanfaat untuk kebaikan.

Staf Keuangan dan Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mahmud Yunus Batusangkar - Sumatera Barat Penggiat Pasar Modal Syariah, fokus utama Keilmuan: Ekonomi dan Keuangan Syariah Menyukai Dunia kepenulisan baik untuk artikel bebas, riset/ penelitian Ilmiah dan Public Speaking.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar Melalui Platform Merdeka Mengajar

20 Maret 2023   16:20 Diperbarui: 20 Maret 2023   16:31 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Aku Merdeka"

Tak terbayangkan betapa menyenangkan aktivitas pembelajaran di sekolah jika semua pihak merasa merdeka menjalaninya. Akan tetapi, pada kenyataannya seringkali ruang kelas tidak menyenangkan. Beberapa faktor penyebabnya adalah banyaknya materi yang harus dipelajari, gaya belajar mengajar yang monoton dan klasik serta tingkah serta sifat murid yang beragam seringkali mengundang kebosanan dan kejenuhan bagi guru maupun murid. Tentunya kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa "Pendidikan dan proses pembelajaran belum mencapai kemerdekaan". 

Kurikulum Merdeka menawarkan solusi sekaligus inovasi untuk pendidikan Indonesia saat ini dan masa depan. Dimana kurikulum ini bermaksud untuk memerdekakan segala pihak. Guru lebih berfokus kepada materi esensial atau materi inti, murid justru lebih leluasa dan diberi kesempatan lebih untuk kreatif sebagaimana prinsip pembelajaran yang berpusat pada murid. 

Bahkan dengan sinergi akselerasi bersama antara guru, orang tua, pihak sekolah dan pemerhati pendidikan bukan tidak mungkin keunggulan kurikulum merdeka dan merdeka belajar dapat terwujud.  Pendidikan Indonesia semakin berkualitas di masa depan. Murid pun dihantarkan kepada kompetensi yang siap bersaing di masa depan dan siap memajukan negeri. 

"Kurikulum Merdeka"

Strategi pembelajaran yang diluncurkan Kemendikbudristek yang viral disebut "kumer" ini tidak hanya unggul dari sisi materi pembelajaran, namun juga diharapkan dapat menguatkan karakter murid berlandaskan pancasila melalui projek aksi nyata yang dirancang oleh guru dan pihak sekolah dengan fleksibel. Rancangan pembelajaran dan projek pun dapat disusun oleh guru dan pihak sekolah sesuai dengan kemampuan murid dan kebutuhan sekolah yang mengacu kepada platform merdeka mengajar. Kuncinya, tekad guru dalam memaksimalkan pemanfaatan platform merdeka mengajar dan kekompakan komunitas bersama-sama mewujudkan kemerdekaan dalam belajar dan mengajar. 

Kendati penerapan kurikulum merdeka tidak dipaksakan dan dapat diterapkan secara bertahap oleh manajemen sekolah,  tetap akan menemui kendala yang mungkin masih banyak dirasakan oleh para guru dan manajemen sekolah dalam penerapan kurikulum merdeka dan penggunaan platform merdeka mengajar di sekolah. Salah satunya adalah kendala dalam berkarya dan menciptakan aksi nyata.

Platform Merdeka Mengajar sangat lengkap dalam memandu guru untuk menerapkan kurikulum merdeka di sekolah. Termasuk dalam pengembangan karakter melalui projek pengembangan profil pancasila. Guru tidak perlu membuat dokumen dari nol, karena platform Merdeka mengajar sudah menyediakan contoh dan inspirasi dalam mengembangkan kegiatan projek profil pelajar pancasila untuk penguatan karakter murid. Aktifnya komunitas antar guru untuk saling bertukar pikiran menjadi salah satu pintu terciptanya karya dan inspirasi baru dalam membentuk projek aksi nyata pengembangan karakter yang fleksibel. 

Tidak harus dengan teknologi canggih, biaya yang tinggi serta standar baku. Platform Merdeka Mengajar juga menyediakan buku saku dimana guru dapat mencermati pedoman dan penjelasan tentang penggunaan Platform termasuk dalam projek profil pelajar pancasila. 

Diantara profil pelajar pancasila yakni bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri mampu dipraktekkan dalam aksi nyata kehidupan sehari-hari disekolah atau di jadwal khusus pengembangan karakter.

Adanya aktivitas pengembangan karakter profil pancasila diharapkan murid dapat menjadi insan yang mampu berbuat sesuai dengan kedudukannya. Tidak ikut menjadi pelaku kriminal, diskriminasi dan bahkan asusila. Bahkan, diusia sekolah dasar implementasi dan pengembangan karakter menjadi titik awal yang akan menentukan karakter murid di masa depan.

 Kepada para guru senior dan junior, mari bersama -sama belajar dan bertukar pikiran. Siapkan generasi cerdas dalam pengetahuan dan kuat dalam karakter agar kelak mereka mampu membawa Indonesia bergerak maju dalam pendidikan yang berkualitas. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun