Mohon tunggu...
Medy Parli Sargo
Medy Parli Sargo Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penganut Demokrasi Pancasila. Minat pada masalah-masalah kebangsaan, kebudayaan, teknologi, hukum dan hak kekayaan intelektual. Aku hobi menghitung waktu, karena waktu sangat berarti bagi hidup kita. (mpsargo@yahoo.co.id/17 Nov/+kompaSIANA)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kita di antara Pilpres dan Gaza

11 Juli 2014   14:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Kita semua jangan mau diadu domba’, itu kalimat yang sering kita dengar. Kalimat itu mungkin sudah lebih tua usianya dari pada kita. Sebab sering diucapkan oleh para tokoh di manapun di dunia ketika terjadi gejolak. Tetapi seringkali kita tidak mengindahkannya.

Kemarin kita sudah menjalankan hak yang menyenangkan hati Negara. Kita juga sudah memberikan hiburan kepada elit politik. Tetapi kita tidak tahu apa yang ada di kepala para pemimpin kita.

Ini bulan Ramadhan, bulan suci umat Islam. Sudah lupakah kita pada peristiwa-peristiwa pemecah belahan rakyat di Timur Tengah, seperti di Irak, Mesir, Libya dlsb? Kejadiannya seringkali di bulan Ramadhan.

Saya selalu percaya kekisruhan di Negeri ini tidak pernah lepas dari tangan-tangan tak nampak. Peristiwa pelengseran Soekarno maupun peristiwa pelengseran Soeharto, atau mungkin bisa saja terjadi kekisruhan lebih buruk pasca tanggal 22 Juli nanti, adalah tak mungkin keinginan yang muncul secara serempak dari sanubari seluruh rakyat Indonesia. Selalu saja ada kelompok tertentu yang digerakkan oleh otak "bayaran" dari pinggiran dunia untuk memprovokasi kita. Siapa memperalat siapa menjadi blunder di Negeri ini.

Mungkin kita sepakat bahwa persoalan kekisruhan pilpres 2014 ini adalah persoalan kecil dan tak perlu dirisaukan. Tetapi kenapa kita tidak segera mengendorkan saja. Biarkan itu menjadi urusan para elit dan institusi yang berkompeten. Kenapa demikian? Supaya kita tidak membiarkan diri menjadi alat para elit atau kelompok bawah tanah yang berpikir dengan otak bayaran.

Ada persoalan yang lebih besar sedang dialihkan dari pikiran kita, yaitu persoalan Gaza. Jujur saja, apakah kita saat ini punya energi untuk menyerukan kepada dunia soal kejahatan kemanusiaan Israel atas Gaza? Tidak ! Saat ini kita sedang lemah. Kita diam, karena terbius persoalan dalam negeri. Dan itu justru yang diinginkan sang predator.


Percayalah, kalau di Negeri kita sampai terjadi kerusuhan serius, terutama pasca 22 Juli nanti, yang bisa saja dipicu oleh pidato elit tertentu, maka kita lupa soal Gaza. Dan begitu kita sadar, Gaza sudah rata dengan tanah. Diantara kita faktanya tidak ada yang menang. Rasa kemanusiaan kita telah dikalahkan oleh kejahatan kemanusiaan. Ini bukan soal Islam dihantam kelompok Yahudi. Tetapi soal kejahatan kemanusiaan yang sangat serius dan tidak pernah ada yang mampu mencegahnya. Sebab di Gaza hidup beberapa kelompok agama, bukan hanya Islam. Kini mereka sedang dalam proses pembinasaan oleh kekuatan dasyat yang didukung Barat, dan kita kehilangan kepekaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun