Mohon tunggu...
Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Mohon Tunggu... Penulis - Menggores Makna, Merangkai Inspirasi

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melintasi Jejak Harapan: Perjalanan Emosional Kongres XVI GP Ansor dan Kepemimpinan Gus Yaqut Sebagai Nahkoda Utama

28 Februari 2024   09:12 Diperbarui: 28 Februari 2024   09:14 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Gus Yaqut Cholil Qoumas dan Medi Juniansyah

Di atas gelombang samudra, perjalanan Kongres XVI GP Ansor menjelma menjadi kisah puitis yang merentangkan hati. Di kapal KM Kelud, dari Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta hingga Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, terukir jejak emosi dalam setiap detik 15 jam. 

Kepemimpinan Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai Nahkoda Utama GP Ansor masa khidmat 2015-2024 melambangkan arah perjalanan yang penuh makna. Bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan jiwa dan visi. Gelombang laut yang melambai-lambai seakan menggambarkan dinamika tantangan yang dihadapi GP Ansor.

Dalam gelapnya malam, lampu kapal menerangi langit, sebagai metafora sinar kepemimpinan Gus Yaqut yang membimbing, memancarkan harapan di tengah kegelapan. Peserta Kongres XVI merasakan getaran ombak sebagai metafora tantangan yang dihadapi GP Ansor. Namun, di tengah kepungan badai, Gus Yaqut berdiri teguh sebagai nahkoda. Kata-kata bijaknya mengalun seperti melodi yang menyejukkan, merangkai patah-patah hati yang terpikul dalam perjalanan panjang organisasi.

Detik demi detik, kisah perjalanan menjadi hikmah. Peserta kongres mengenang momen-momen pahit dan manis, seiring kilasan kepemimpinan yang memimpin perahu organisasi melintasi lautan ketidakpastian. Dalam diam, Gus Yaqut membawa GP Ansor melewati tantangan, selayaknya nahkoda yang membimbing kapal melewati badai tak terdug

Di ujung perjalanan, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menjadi saksi bisu keberhasilan dan kesungguhan. Air mata peserta Kongres XVI bukan hanya tanda kelelahan fisik, melainkan juga pelampiasan emosi yang terpatri dalam setiap keputusan dan perjuangan di bawah kepemimpinan Gus Yaqut.

Sebagai Nahkoda Utama, Gus Yaqut bukan hanya menyentuh lautan, melainkan juga hati para kader. Kepemimpinan yang penuh empati, kesabaran, dan kebijaksanaan membangun relasi seperti ombak yang merangkul pantai. Kehadirannya sebagai pusat kekuatan, mengajarkan arti solidaritas dan kebersamaan yang menjadi fondasi kuat bagi GP Ansor.

Kongres XVI GP Ansor di atas kapal KM Kelud bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan batin yang mewarnai jiwa para peserta. Melalui kepemimpinan Gus Yaqut Cholil Qoumas, GP Ansor menemukan kedewasaan, kekuatan, dan keberanian dalam setiap gelombang perjuangan.

Sebuah perjalanan yang tidak hanya meninggalkan jejak di atas lautan, tapi juga di dalam hati para kader GP Ansor yang terharu, sedih, dan bahkan menangis, merayakan perjalanan yang telah diarungi bersama sang Nahkoda Utama.

Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta 02 Februari 2024.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun