SAMPANG - Pembangunan lima proyek jembatan vital di Kabupaten Sampang senilai total Rp8,07 miliar terancam gagal selesai tepat waktu. Dengan tenggat proyek hanya tersisa 16 hari, progres pengerjaan yang sangat lambat memaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan ultimatum kepada para rekanan pelaksana.
BPBD Kabupaten Sampang mendesak kontraktor untuk mengebut pekerjaan yang realisasinya tertinggal jauh dari target yang direncanakan. Sesuai kontrak, kelima infrastruktur penghubung antar desa tersebut wajib rampung sebelum 24 Oktober 2025.
"Kami minta rekanan mengebut pekerjaan agar selesai tepat waktu," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sampang, Aang Djunaidi, saat ditemui di kantornya, Rabu (8/10/2025).
Rincian Proyek dan Progres Kritis
Pihak BPBD secara transparan memaparkan data keterlambatan pada beberapa proyek strategis yang tersebar di tiga kecamatan. Dari lima proyek yang berjalan, tiga di antaranya menunjukkan deviasi negatif yang signifikan antara target dan realisasi di lapangan.
Proyek dengan progres paling lambat adalah Jembatan Somber-Tambelangan yang baru mencapai 60% dari target seharusnya 95%. Artinya, terjadi minus realisasi sebesar 35%. Menyusul di belakangnya adalah Jembatan Daleman-Pasarenan yang progresnya baru 71% dari rencana 94%, atau minus 23%.
Berikut adalah daftar lengkap lima proyek jembatan tersebut:
Jembatan Daleman - Pasarenan, Kec. Kedungdung: Rp2.186.800.000
Jembatan Rahayu - Pasarenan, Kec. Kedungdung: Rp2.053.700.000
Jembatan Somber - Tambelangan, Kec. Tambelangan: Rp1.652.400.000
Jembatan Batoporo Barat - Pajeruan, Kec. Kedungdung: Rp1.548.400.000
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!