Mohon tunggu...
Andre Setiawan
Andre Setiawan Mohon Tunggu... Jurnalis Independen (Otodidak, tanpa naungan instansi)

Saya seorang jurnalis independen yang belajar secara otodidak dan tidak terikat pada institusi media mana pun. Memiliki minat besar terhadap isu-isu sosial, hak masyarakat kecil, lingkungan, dan transparansi kebijakan publik. Saya senang menulis artikel investigasi, membuat analisis kritis, serta mendalami berbagai perspektif dari akar rumput.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Proyek Aspal Dana Desa di Sampang Tuai Sorotan, Dugaan Ketidaksesuaian Spesifikasi dan Minimnya Transparansi Mengemuka

2 Agustus 2025   09:52 Diperbarui: 2 Agustus 2025   09:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SAMPANG, MADURA - Sebuah proyek pengaspalan jalan yang didanai melalui alokasi Dana Desa (DD) di Dusun Lonseleng, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, kini berada di bawah sorotan publik. Muncul dugaan bahwa realisasi proyek infrastruktur tersebut tidak memenuhi spesifikasi teknis dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang semestinya, memicu kekhawatiran akan mutu dan daya tahan konstruksi.

Dugaan Penyimpangan Kualitas dan Ketiadaan Informasi

Kritik terhadap proyek ini disuarakan oleh Tono, seorang aktivis dari kawasan Pantura, pada Jumat (1/8/2025). Menurutnya, terdapat indikasi kuat penyimpangan dalam pengerjaan proyek tersebut. Salah satu sorotan utamanya adalah kualitas material yang dinilai tidak akan mampu menjamin ketahanan jalan dalam jangka waktu yang lama.

Persoalan ini diperburuk oleh tidak adanya papan nama proyek di lokasi. Ketiadaan papan informasi ini dianggap sebagai bentuk minimnya transparansi kepada publik, karena warga tidak dapat mengakses informasi dasar mengenai sumber pendanaan, nilai anggaran, dan volume pekerjaan.

Secara spesifik, Tono menyoroti jenis aspal yang digunakan dalam proyek tersebut. Ia menduga pengerjaan yang dilakukan hanya sebatas lapisan dasar.

"Namun ketika dilihat dari kualitas jenis aspal yang digunakan diduga hanya menggunakan aspal Lapen, sebagai pengaspalan dasar saja," bebernya.

Lapen, atau Lapis Penetrasi Makadam, umumnya berfungsi sebagai lapisan pondasi atau perkerasan awal, bukan sebagai lapisan permukaan akhir (hotmix) yang memiliki durabilitas lebih tinggi.

Konteks Pengelolaan Dana Desa dan Pentingnya Pengawasan

Proyek infrastruktur yang bersumber dari Dana Desa memegang peranan vital dalam akselerasi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di tingkat pedesaan. Dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini memiliki tujuan yang jelas, di antaranya:

  • Meningkatkan kualitas pelayanan publik di desa.

  • Mendorong pembangunan infrastruktur dasar yang esensial.

  • Menggerakkan perekonomian lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun