Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tiga Hari Berada di Kampung Pandemik, Puluhan Warga Beruntun Dimakamkan

27 Juni 2021   22:11 Diperbarui: 27 Juni 2021   23:27 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi virus Covid-19 (tribunnews.com/diunduh)

Informasinya, warga setempat terkesan enggan untuk mengikuti vaksinasi ini. Meski pihak satgas covid-19 dan pemerintah setempat sudah menyediakan tempat dan jadwal pelaksanaan vaksin dan menghimbau berkali-kali, mayoritas warga tidak mau datang dan meminta divaksin.

Dalam satu wilayah kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan sendiri, ada 10 desa/kelurahan dengan jumlah populasi terbanyak ada di desa Sedayulawas dan Brengkok, serta kelurahan Brondong. Cakupan vaksinasi periode pertama terbanyak disusul kelurahan Brondong, yakni lebih dari 14 ribu dan sudah tervaksin tercatat 348 orang. Sementara, cakupan vaksin di desa Brengkok sejumlah 13 ribu lebih, dan tercatat sudah tervaksin baru sejumlah 194 orang.

Kondisi ini cukup ironis dengan yang terjadi di wilayah perkotaan. Di Kota dan Kabupaten Malang misalnya, informasi soal vaksinasi sangat ditunggu warga. Sebagian bahkan antusias untuk bisa mendaftar secara daring, karena khawatir tak kebagian vaksin yang jumlahnya masih terbatas.

Lonjakan kasus warga terpapar sakit dan mengalami kematian ini memunculkan pertanyaan: apakah warga masih menyangsikan adanya pandemi corona, atau memang karena ketidakcukupan literasi dan pemahaman yang bisa memunculkan kesadaran terhadap ancaman Covid-19?

Melihat fenomena perilaku keseharian masyarakat yang ada, warga seperti tidak terlalu merisaukan kasus pandemik ini. Tetap banyak di rumah, dan memperhatikan pencegahan dan menjaga diri tidak tertular, dan konsumsi bagi imunitas tubuh, tidak terlalu diperhatikan. Belum lagi, mobilitas warga yang banyak keluar-masuk daerah pandemi karena kepentingan ekonomi.

Belakangan, tepatnya Jumat (25/6/2021) lalu, sudah dilakukan koordinasi pihak Muspika setempat terkait masalah ini. Disimpulkan, kasus pandemi sangat tinggi di wilayah kecamatan Brondong ini bersumber dari virus varian baru yang lebih ganas. Tingginya kasus penularan ini sesuai juga penelitian pihak otoritas kesehatan dari sampel TPI Brondong dan pasar.

Meski belum ada penetapan resmi, tiga desa di kawasan kecamatan Brondong Lamongan kini disebut-sebut bisa masuk kategori waspada (zona merah) Covid-19, yaitu desa Sedayulawas, kelurahan Brondong dan desa Sumberagung.

Akan tetapi, data zonasi sebaran dari laman resmi Satgas COVID-19 Nasional per 25 Juni 2021 pukul 16.00 WIB menyebutkan, ada 3 daerah di Jawa Timur yang saat ini masih dinyatakan zona merah, yakni Bangkalan, Ngawi dan Ponorogo. Sementara, Kota Surabaya, Gresik dan Lamongan masih kategori zona oranye.

Lebih dari itu, WHO juga telah mendeklarasikan Indonesia sebagai negara A1 High Risk. Kondisi kategori ini sama dengan yang dialami India, Pakistan, Brasil, Filipina, dan sejumlah negara Afrika. Kondisi ini juga sudah terpublikasi dalam Indonesian situation report-60 yang dikeluarkan WHO pada 23 Juni 2021 lalu (sumber laman www.who.int/indonesia).

Dalam laporan WHO ini, jumlah infeksi varian Covid-19 meningkat drastis dalam sebulan terakhir, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Melalui report ini, sangat disarankan bagi semua orang untuk tetap terkurung dan menahan diri dari berkumpul dengan publik untuk menghindari penyebaran virus lebih lanjut.

Ada yang menarik juga dari kasus pandemi dengan gejala covid-19 ini. Ahli peneliti menyebutkan, selain cepat mati karena cairan disinfektan anti-lemak (larutan pencuci atau sabun), sifat virus jenis SARS-Cov2 sebenarnya punya kelemahan rentan atau tidak tahan panas panas dan terkena salitasi (air garam/air laut).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun