Mohon tunggu...
Khoirul Amin
Khoirul Amin Mohon Tunggu... Jurnalis - www.inspirasicendekia.com adalah portal web yang dimiliki blogger.

coffeestory, berliterasi karena suka ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Selama Ramadan Amalan Baik Bernilai Ibadah, Ajarkan Semua pada Anak!

2 Mei 2021   23:52 Diperbarui: 3 Mei 2021   00:12 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi puasa anak (kumparan.com/diunduh)

BULAN Suci Ramadan adalah bulan mulia dan istimewa. Tak sekadar untuk menunaikan kewajiban sesuai Rukun Islam keempat, semua amalan baik bernilai ibadah ketika dikerjakan saat berpuasa ramadan.


Hikmah puasa ramadan begitu luas, serta punya fadilah (keutamaan) bagi yang bisa menjalankannya. Keuntungan ramadan ini bahkan tak terhingga, karena Allah SWT yang Maha Pemurah menjanjikan akan menurunkan berkah rahmat dan nikmat-Nya sebanyak-banyaknya.


Kemurahan Allah SWT ini bisa didapatkan mu'minin selama sebulan penuh ramadan, dan bisa diraih setiap saat. Selama 12 jam lebih berpuasa, berlanjut malam hari hingga waktu sahur, kita bisa mencari keutamaan ramadan. Asal mau dan bisa menyempatkan, pahala saat berpuasa juga terus mengalir untuk setiap amalan baik dan ibadah yang dilakukan.


Nah, momen puasa ramadan yang penuh hikmah dan berkah ini akan sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Tak terkecuali bagi keluarga dan anak-anak kita, ramadan adalah saat yang tepat sebagai pendidikan atau madrasah.


Bagaimana ibadah dan amalan baik saat ramadan ini semestinya diajarkan pada anak-anak? Banyak metode dan cara yang bisa diterapkan tentunya. Yang paling penting, memastikan pendidikan ini sesuai usia dan tingkat pemahaman mereka, juga disampaikan pada waktu yang tepat.


#Amalan Wajib untuk Kesempurnaan 

PuasaPaling pertama yang harus ditanamkan pada anak-anak adalah puasa ramadan adalah kewajiban setiap muslim dan mu'min. Ibadah wajib berarti akan berakibat berdosa jika ditinggalkan dengan sengaja.


Penanaman pemahaman ibadah puasa ramadan ini sebaiknya diprioritaskan sejak awal, bahkan sebelum masuk puasa ramadan. Ajarkan terutama ibadah yang wajib, seperti berpuasa sehari penuh,salat wajib lima waktu, menyegerakan berbuka dan sahur. Agar lebih sempurna, ajarkan salat sunah tarawih dan memperbanyak membaca al qur'an.


Sebagai penguatnya, pahamkan bahwa pahala ibadah orang berpuasa akan dilipat gandakan, dibanding hari-hari biasa. Berpuasa juga harus totalitas untuk meraih derajat kesempurnaan, dan sebaliknya akan berkurang pahalanya jika ada kewajiban ibadah yang ditinggalkan.


Ada waktu salat yang ditinggalkan misalnya, tanamkan bahwa bisa mengurangi puasa yang dijalani sehari penuh. Sebisa mungkin, ajak anak-anak berjamaah di masjid, atau cukup bersama keluarga di rumah.


#Ajarkan Kejujuran dan Berbagi

Berpuasa ramadan adalah ibadah wajib setiap muslim. Puasa juga kewajiban yang dijalani sendiri-sendiri, dan hanya diri sendiri yang tahu cara dan bagaimana menjalaninya.


Selama sehari penuh, tidak mungkin bisa tahu satu sama lain puasa kita, bahkan anggota keluarga kita. Apalagi, saat berpuasa juga tetap dengan kesibukan masing-masing.


Terhadap anak-anak, saat berpuasa sangat penting ditanamkan kejujuran. Jujur karena memang diri sendiri yang tahu. Berpuasa juga harus ikhlas, bukan karena ikut-ikutan atau dipaksa orang lain. Kejujuran dan keihlasan ini sangat penting selalu dimantapkan pada anak-anak.


Ikhlas juga harus diajarkan dalam konteks berbagi. Sembari menikmati buka ataupun sahur bersama misalnya, ajarkan anak-anak berbagi makanan dan tidak saling berebut mengambil secara berlebihan. Ajarannya, Allah SWT tidak suka orang yang suka berlebih-lebihan. Membuang atau banyak menyisakan makanan, juga bisa mengurangi keberkahan rezeki yang didapat.


Ajaran berbagi, juga bisa terhadap orang lain. Sesekali, ajak anak keluar untuk berbagi kepada orang lain. Berbagi dalam bentuk sedekah, infaq, dan zakat,  adalah amalan yang juga diwajibkan bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa.

#Berbagi Peran, Mulai dari yang Paling Mudah

Tidak kalah penting, adalah memahami kebiasaan dan karakter anak-anak kita. Semakin banyak anak, tentu berlainan sifat dan perangainya. Kapan waktu memberi pelajaran ibadah yang tepat, juga kerap kali harus disesuaikan dengan usia dan karakter tiap anak.


Dalam konteks ini, orang tua atau anggota keluarga lain yang lebih dewasa bisa berbagi peran dalam mengajari ibadah anak-anak. Setiap yang kita ajarkan tentunya tidak saklek, harus disesuaikan tingkat pemahaman dan masa tumbuh kembang mereka.


Si kecil yang belum terbiasa dengan bacaan surat panjang, atau jumlah rakaat yang lebih banyak saat salat sunah tarawih misalnya, bisa kita sesuaikan. Hal-hal yang kurang tepat atau salah, akibat ketidaktahuan atau ketidakmampuan anak, jangan langsung divonis sebagai yang bisa membatalkan puasa mereka. Ini karena justru bisa membuat mereka merasa bersalah dan tidak bersemangat lagi menjalankan amalan ibadah selagi berpuasa.


Singkatnya, setiap amalan baik apapun bisa bernilai ibadah dan mendatangkan pahala bagi kesempurnaan puasa ramadan kita, maka sebisa mungkin semua bisa diajarkan pada anak-anak. Mengajarkan semua amalan ini, sebisa mungkin sewaktu-waktu, karena kebaikan dan keberkahan ramadan sendiri ada setiap saat, bahkan setiap detik selagi kita menjalankan puasa di bulan Suci ini. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun