Mohon tunggu...
Hajjah Dyah
Hajjah Dyah Mohon Tunggu... Pembimbing Umrah dan Haji

Telah membimbing ribuan jamaah dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Dengan wawasan mendalam dan kepedulian tinggi, aktif memberikan panduan praktis, pelatihan manasik, serta solusi agar ibadah lebih nyaman dan khusyuk.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bukan Sekedar Ziarah: MeccaBot Tuntun Saya Beramal Diam-Diam Di Masjid Nabawi

6 Mei 2025   13:29 Diperbarui: 6 Mei 2025   13:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdua di pelataran Masjid Nabawi, kami belajar bahwa beramal tak harus terlihat. Berkat MeccaBot, ibadah dan berbagi terasa lebih dalam dan berarti. 

Madinah, April 2025 -- oleh Jamaah Haji Indonesia

Hari itu adalah hari kedua saya di Madinah. Setelah menanti seumur hidup, akhirnya saya bisa menjejakkan kaki di kota Nabi. Saya datang dengan hati yang penuh haru, tapi juga gugup. Ziarah ke makam Rasulullah bukan hanya soal fisik berjalan ke Raudhah, tapi juga soal kesiapan hati.

Di penginapan, saya duduk berdampingan dengan Bapak Mulyadi, sesama jamaah dari Tulungagung. Beliau membuka percakapan ringan dan mengeluarkan ponselnya, menunjukkan sebuah aplikasi yang menurutnya "nggak pernah diceritakan di manasik". Namanya MeccaBot.

Awalnya saya ragu. Tapi begitu melihat fitur-fiturnya---peta Masjid Nabawi, lokasi tempat wakaf, video edukatif, dan panduan amal harian---saya langsung terdiam. Selama ini saya pikir saya hanya bisa "mengikuti arus" di Tanah Suci. Tapi aplikasi ini memberi saya arahan yang membuat ibadah terasa lebih dalam, lebih bermakna.

Membantu Tanpa Ribut-Ribut

Di hari ketiga, setelah salat Subuh, saya membuka MeccaBot. Ada notifikasi: "Ingin berbagi kebaikan hari ini? Ambil air zam-zam untuk jamaah lansia, atau kembalikan Al-Qur'an ke tempatnya."

Saya ikuti saran itu. Diam-diam saya ambil beberapa gelas air zam-zam dan letakkan di dekat para jamaah lansia. Tak perlu banyak bicara, hanya senyum dan lirih "silakan Pak."

Saya juga mengikuti panduan video tentang tempat meletakkan wakaf Al-Qur'an. Ternyata ada cara dan adabnya. Saya ke toko yang disarankan MeccaBot, membeli mushaf dan menitipkannya lewat petugas masjid. Saya terharu. MeccaBot tidak hanya memberi tahu "apa yang bisa dilakukan", tapi juga "bagaimana melakukannya dengan adab".

Panduan Sunyi Tapi Penuh Arti

Apa yang membuat saya paling tersentuh adalah fitur peta interaktif. Dulu saya takut tersesat. Tapi sekarang, saya bisa menandai penginapan, tahu jalur masuk dan keluar Masjid Nabawi, bahkan bisa mencari lokasi petugas berbaju hijau yang siap membantu jamaah.

MeccaBot juga menunjukkan lokasi tempat wakaf kursi roda dan kursi biasa. Saya baru sadar, amal tak perlu selalu uang. Menyediakan kursi di tempat strategis juga termasuk ibadah besar. Dan saya hanya tahu itu dari satu tempat: aplikasi MeccaBot.

Jadi Jamaah yang Lebih Tenang

Kini, setiap akan ke masjid, saya buka MeccaBot dulu. Bukan hanya soal arah, tapi juga niat. Ia mengingatkan saya untuk berdoa, mengedepankan adab, dan memanfaatkan setiap langkah sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun