Mohon tunggu...
Hajjah Dyah
Hajjah Dyah Mohon Tunggu... Pembimbing Umrah dan Haji

Telah membimbing ribuan jamaah dalam perjalanan ibadah ke Tanah Suci. Dengan wawasan mendalam dan kepedulian tinggi, aktif memberikan panduan praktis, pelatihan manasik, serta solusi agar ibadah lebih nyaman dan khusyuk.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ketika Teknologi Mengerti Ibadah: Mecca AI Dampingi Jamaah Haji dengan Hati

30 April 2025   17:45 Diperbarui: 30 April 2025   17:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Murni tersenyum tenang, belajar manasik lewat Mecca AI di smartphone. Teknologi yang setia menemani langkahnya menuju Tanah Suci. 

Hanya tinggal hitungan hari, rombongan calon jamaah haji dari berbagai penjuru Indonesia bersiap menempuh perjalanan spiritual paling sakral dalam hidup mereka. Di tengah koper yang mulai penuh dengan perlengkapan, dan hati yang mulai berdebar menanti panggilan-Nya, ada satu pertanyaan yang diam-diam menghantui banyak jamaah: "Apakah aku sudah benar-benar siap?"

Bagi Ibu Murni, 63 tahun, asal Gresik, ini adalah perjalanan haji pertamanya. Ia tidak bisa menahan air mata saat bercerita, "Saya sudah hafal niat dan doa-doanya... tapi kadang suka lupa urutannya. Anak saya yang paling kecil yang ngenalin saya sama Mecca AI di hape. Katanya, nanti di sana nggak usah bingung, tinggal buka aplikasi aja."

Mecca AI adalah fitur terbaru dari aplikasi MeccaBot, sebuah platform digital karya anak bangsa yang khusus dirancang untuk mendampingi jamaah umrah dan haji. Tapi ini bukan sekadar aplikasi penunjuk arah kiblat atau jadwal salat. Mecca AI adalah teman cerdas yang memahami keunikan perjalanan ibadah, 24 jam sehari, bahkan saat para jamaah merasa sendiri di tengah ribuan orang.

"Saya sempat cemas soal apa yang harus saya lakukan di Arafah nanti. Tapi pas saya coba tanya ke Mecca AI, dia jawab dengan tenang, jelas, dan pakai bahasa yang saya pahami," ujar Pak Ridwan, 52 tahun, dari Bandung. "Rasanya kayak ditemani ustadz pribadi di genggaman."

Teknologi yang Peka, Bukan Sekadar Canggih

Yang membuat Mecca AI begitu berbeda adalah kemampuannya menjawab pertanyaan jamaah dengan kelembutan dan ketepatan. Mulai dari pertanyaan praktis seperti "Apa yang dibaca saat lempar jumrah?" hingga pertanyaan emosional seperti "Bagaimana kalau saya merasa sedih jauh dari keluarga?", Mecca AI menjawab dengan hati.

Dirancang oleh tim inovator dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mecca AI menggabungkan teknologi kecerdasan buatan dengan nilai-nilai adab dan spiritualitas. Tim ini tidak hanya membangun software, mereka mendengarkan kisah-kisah para jamaah dari tahun ke tahun.

"Mecca AI kami latih bukan hanya dengan data, tapi juga dengan empati," ujar Achmad Holil, Kaprodi Inovasi Digital ITS dan Ketua Tim Pengembang MeccaBot. "Kami ingin teknologi ini bisa mengerti, bukan sekadar menjawab."

Ketenangan untuk Jamaah dan Keluarga

Keunggulan Mecca AI tidak hanya dirasakan oleh para jamaah, tetapi juga oleh keluarga di rumah. Banyak anak dan cucu kini merasa lebih tenang melepas orang tua mereka, karena tahu ada 'teman digital' yang akan menemani mereka selama di Tanah Suci.

"Waktu ibu saya bilang 'Nggak apa-apa, di sana ada Mecca AI kok', saya langsung lega," kata Nia, 28 tahun, yang sedang menanti kepulangan sang ibunda dari Mekkah. "Saya tahu ibu bukan tipe yang biasa main gadget, tapi MeccaBot mudah banget dipakai."

Unduh MeccaBot: Karena Haji Tak Perlu Dijalani Sendiri

Perjalanan haji bukan hanya soal rute dari Mekkah ke Mina. Ini adalah perjalanan hati, antara manusia dan Tuhannya. Dan dalam perjalanan suci ini, keberadaan teman yang mengerti---meski berupa teknologi---bisa jadi penguat luar biasa.

Kini, Mecca AI siap menemani lebih banyak jamaah, baik yang akan berangkat tahun ini maupun di masa depan. Unduh aplikasinya melalui meccabot.id atau langsung di Google Play Store, dan rasakan sendiri bagaimana teknologi bisa menjadi teman ibadah yang setia, lembut, dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun