Mohon tunggu...
M DIMAS ARI PRASETYO
M DIMAS ARI PRASETYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

you suffer? but why!

Selanjutnya

Tutup

Bola

AC Milan: Kebangkitan dan Penantian 11 Tahun Scudetto

12 Juni 2022   22:30 Diperbarui: 13 Juni 2022   00:05 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: Scudetto AC Milan Ke-19)

Penantian yang cukup panjang untuk  AC Milan meraih scudetto ke - 19!


Associazione Calcio Milan, atau biasa disebut sebagai A.C. Milan, adalah salah satu klub besar di Italia yang berbasis di Milan, Lombardia, yang bermain di liga Serie A. bermain dengan seragam atau jersey bergaris merah-hitam, klub besar eropa ini adalah peraih 7 tropi UCL dan 19 Scudetto di liga Italia. 

AC Milan didirikan oleh ekspatriat Alfred Edwards dan Herbert Kilpin, pada tahun 1899 yang sebelumnya adalah sebuah klub kriket yang berasal dari Nottingham, Inggris.

(foto: pendiri AC Milan)
(foto: pendiri AC Milan)

Milan berhasil meraih gelar pertama di Liga Italia atau Serie A  pada 1901 dan meraihnya lagi pada 1906 dan 1907. Pada 1986, seorang pengusaha yang bernama Silvio Berlusconi mengambil alih AC Milan. AC Milan kemudian mengangkat Arrigo Sacchi sebagai pelatih dan mendatangkan trio Belanda, Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Inilah titik awal masa keemasan AC Milan dalam sejarah Milan. 

Dengan pemain trio belanda itu, AC Milan meraih lima trofi UCL, lima Piala Super Eropa, dua Piala Interkontinental, dan satu Piala Dunia Antarklub. Bersama trio dengan pemain Belanda itu, Milan sempat dijuluki The Dream Team. 

(foto: Pemain AC Milan Trio Belanda)
(foto: Pemain AC Milan Trio Belanda)

Ketika era para legenda AC Milan pensiun dengan mempersembahkan Scudetto ke 18 pada musim 2010/2011, Milan terseok-seok dan bahkan menjadi klub yang selalu mengisi papan tengah Serie A, seringkali Milan dikalahkan dengan begitu mudah. 

Sebelas tahun bukan waktu yang sebentar. Hinaan terus dilontarkan fans klub lain terhadap milanisti, termasuk saya. Tetapi, tak seperti kebanyakan fans sepak bola lain yang dimana masih ngotot bahwa klubnya lebih baik dari klub mana pun meski sedang dalam performa yang menurun, saya akhirnya menerima hinaan itu sebagai kenyataan yang begitu sebenarnya. 

Frustasi, malu, dan derita kepahitan yang terjadi mencapai puncak ketika para Milanisti (sebutan fans ac milan) menaruh spanduk “Game Over, Insert Coin & tagar #SaveACMilan” di stadion San Siro, akibat dari prestasi yang menurun dan situasi keuangan pada tahun 2015 yang membuat Milan berada dalam era keterpurukan. 

Dalam era ini bagi saya cukup kelam, saya akhirnya memutuskan untuk berhenti dan tidak menonton serta mengikuti Milan, meski dukungan dan harapan tentang kebangkitan il diavolo rosso selalu ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun