Data dari sensor dikirim ke modul pengolah data, yang akan membaca, menyimpan, dan mengatur data secara digital.
Informasi tersebut dikirim secara otomatis melalui jaringan komunikasi (misalnya GSM, Wi-Fi, LoRa, atau satelit) ke server pusat atau sistem cloud.
Data yang diterima akan ditampilkan dalam bentuk dashboard, grafik, atau laporan yang bisa diakses oleh pengguna seperti peneliti, pemerintah, atau operator lingkungan.
Sistem juga dapat dilengkapi dengan alarm otomatis yang memberikan peringatan jika ada parameter air yang melebihi ambang batas aman.
Manfaat Penggunaan Alat WQMS dalam Pemantauan Kualitas Air
Penggunaan alat  (Water Quality Monitoring System) WQMS membawa berbagai manfaat nyata dalam upaya menjaga kualitas air di sumber-sumber alami. Dibandingkan dengan metode manual yang memerlukan pengambilan sampel dan analisis di laboratorium, sistem ini menawarkan cara yang lebih praktis, cepat, dan akurat dalam memantau kondisi air. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan WQMS:
1. Pemantauan Real-Time dan Berkelanjutan
WQMS memungkinkan pemantauan kualitas air dilakukan secara terus-menerus tanpa harus menunggu hasil laboratorium. Data diperbarui secara real-time, sehingga kondisi air dapat diketahui saat itu juga. Ini sangat berguna untuk mendeteksi perubahan mendadak akibat pencemaran atau peristiwa alam.
2. Deteksi Dini Pencemaran
Dengan data yang diperoleh secara langsung dan berkelanjutan, WQMS dapat membantu mendeteksi adanya pencemaran sejak dini. Misalnya, ketika ada limbah industri yang masuk ke sungai, perubahan parameter air seperti pH atau kadar oksigen terlarut akan langsung terdeteksi, sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangan bisa segera dilakukan.
3. Efisiensi Waktu dan Tenaga
Penggunaan alat WQMS mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk pengambilan sampel air secara manual dan pengujian laboratorium yang memakan waktu. Sistem ini bekerja otomatis dan bisa dipantau dari jarak jauh, sehingga lebih hemat waktu dan biaya operasional.