Mohon tunggu...
M Deny Arianto
M Deny Arianto Mohon Tunggu... Bekerja dan Mahasiswa S2

Proses hidup itu kadang menuntun kita ke arah yang tidak sesuai dengan impian kita. tetaplah belajar, tetaplah tulus dan cintailah dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Kehilangan

10 Desember 2023   13:01 Diperbarui: 10 Desember 2023   13:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahun 2023 menjadi tahun yang sangat berat saya untuk dilalui. Saya percaya bahwa diantara kita pasti pernah merasakan kehilangan. entah kehilangan uang, benda yang paling disayang, kehilangan pacar bahkan kehilangan salah satu anggota keluarga.Kehilangan ini maknanya bermacam-macam entah karena lupa meletakkan barang yg paling di sayang,  uang yang jatuh dari kantong celana atau kehilangan karena ditinggal karena kematian.
Kematian ibuku pada agustus 2023 lalu yang tak terduga adalah sesuatu yang benar-benar membuatku sangat terguncang hingga hari ini. Hari kematiannya adalah hari dimana saya mengetahui bahwa hanya satu hal dalam hidup ini yang pasti dan itu adalah pengetahuan bahwa dalam hidup tidak ada yang tetap sama. Sekitar 1  tahun sebelumnya, saya juga kehilangan ayahku, sehingga kesedihan ini semakin terasa nyata saat tau bahwa kedua orang tua telah pergi selamanya  Duniaku hancur. Hidupku berubah. Saya ingin merefleksikan bahwa kepergiannya membuat  saya memiliki begitu banyak pemahaman tentang nilai kehidupan dan betapa berharganya kebersamaan dengan kedua orangtua saat masih hidup. Aku tahu ibuku mencintaiku. Tetapi mungkin memang itulah takdir dan akhir nafasnya.

Tidak semua orang kuat melewati fase kehilangan. Oleh sebab itu, semoga melalui sepenggal cerita ini kita bisa saling menguatkan. Kehilangan orang yang berharga dalam hidup kita adalah sebuah pengalaman yang berbeda dan dan membuat kita tertekan dan stres.  Banyak orang yang merasakan kehilangan dan akan membuat sebuah pengalaman yang sangat pahit. Ada yang stress, ada yang depresi dan ada yang mengalami kesedihan dalam waktu yang tidak terbatas. Di dalam rasa kehilangan, terdapat kerinduan yang mungkin sangat dalam, pikiran yang mengganggu, mengalami berbagai emosi disforik seperti gelisah, resah dan kecemasan.

Jika kita masih memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang dalam kondisi sekarat, terutama jika orang tersebut merupakan salah satu orang yang dekat dengan kita,  mungkin harus disadari bahwa itu merupakan berkah bagi kita.  Ambillah dan hiduplah  dalam kenangannya, berdamailah dengan dirimu . Mungkin jika itu hanya sebuah langkah kecil, tetapi percayalah bahwa langkah kecil tersebutlah yang akan membuat kita bisa meneruskan hidup.
Ibu, pergilah dalam damai selamanya dan bertemu dengan penciptamu.
Kehidupan telah menunjukkan kepada ku sisi menyakitkannya dengan merenggut ibu dari hidupku  ketika  akutidak melihatnya datang. H atiku hancur karena Ibupergi ecara tak terduga. Seribu kata tidak akan membawa Ibu kembali. Banyak yang ingin kukatakan tapi ibu sudah tidak lagi disini.  Untuk Ibu di Surga,  aku ingin menyampaikan pesanku sebagai ucapan terima kasih karena telah mencintaiku. Terimakasih untuk semuanya, untuk cinta dan sayangmu yang tanpa syarat. Ibu tidak usah khawatir, aku akan mengurus hidupku sendiri. Aku tahu ibu akan selalu mengawasiku dari surga. Rasa sayang ibu tidak pernah padam dari hatiku. Walaupun tidak  lagi ada disini secara fisik, tetapi hati akan selalu ada. Aku akan selalu sayang sama Ibu sejak dahulu, sekarang dan selamanya. Sampai kita bertemu lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun