Mohon tunggu...
mochamad choirul hudha
mochamad choirul hudha Mohon Tunggu... Saya adalah seorang mahasiswa baru Universitas Airlangga Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat. Saya berdomisili kota dengan julukan Kota Ledre yakni Bojonegoro Jawa Timur

Saya memiliki kepribadian yang tidak bisa melihat barang barang yang berantakan, jika melihatnya hati saya tergerak untuk segera membereskan agar terlihat rapi agar enak dipandang mata.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Program Keluarga Berencana : Antara Manfaat dan Tantangan Sosial

10 September 2025   23:31 Diperbarui: 10 September 2025   23:31 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta membentuk keluarga yang berkualitas. KB menjadi salah satu target utama pembangunan nasional. Penelitian yang menggambarkan tentang pemanfaatan alat kontrasepsi KB pada pasangan usia subur cukup banyak, namun melihat dari sisi pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi Wanita usia subur masih sangat minimal. Masyarakat sangat dianjurkan untuk mengikuti program KB, namun kejadian putus ber KB meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2002 angka putus KB (21%) , 2007(26%), 2012 (27 %) dan pada 2017 (29%) (Kemenkes RI, 2021). Peningkatan angka putus KB dapat berdampak kepada meningkatnya jumlah penduduk, menurunnya kesejahteraan Perempuan dan kualitas hidup Perempuan.

Di sisi positifnya, program KB memberikan banyak manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB, kondom, dan alat kontrasepsi jangka panjang (IUD, spiral), perempuan dan pasangan suami istri dapat merencanakan kehamilan secara teratur dan aman. Hal ini terbukti mampu menekan angka kematian ibu dan bayi karena menghindari kehamilan yang terlalu sering, dekat jaraknya, atau kehamilan pada usia yang tidak ideal seperti terlalu muda atau di atas 35 tahun. Selain itu, penggunaan kondom juga berperan penting dalam pencegahan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan gonore, yang secara langsung berdampak positif pada kesehatan reproduksi masyarakat. Dengan perencanaan keluarga yang baik, kualitas hidup ibu dan anak dapat meningkat karena ibu memiliki waktu yang cukup untuk pemulihan fisik serta menyiapkan pola asuh yang lebih optimal dengan jarak kelahiran yang ideal. Manfaat ekonomi juga menjadi nilai tambah, karena keluarga dapat mengatur sumber daya yang ada demi kesejahteraan bersama. Program KB juga memberikan kesempatan kepada remaja untuk mendapatkan edukasi kesehatan reproduksi dan alat kontrasepsi guna mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, yang dapat membuka peluang pendidikan dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.

Namun, di sisi kontra, masih ada kekhawatiran dan efek samping yang dialami oleh sebagian pengguna KB. Program KB yang menggunakan metode hormonal bisa menimbulkan berbagai keluhan kesehatan seperti pusing, perubahan mood, gangguan menstruasi, dan masalah pencernaan. Penggunaan KB yang tidak terkontrol juga berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan jika tidak dibeberkan oleh tenaga medis. Selain aspek kesehatan fisik, ada sebagian masyarakat yang menilai program KB dapat memicu konflik moral dan sosial. Beberapa pihak berasumsi bahwa akses yang mudah terhadap alat kontrasepsi, terutama bagi remaja, dapat memicu perilaku seksual yang lebih bebas tanpa tanggung jawab yang cukup, sehingga berpotensi meningkatkan angka perilaku berisiko. Kekhawatiran lainnya adalah adanya persepsi negatif terhadap metode KB yang mengubah fungsi hormonal alami dalam tubuh, sehingga dianggap berpotensi merusak kesehatan jangka panjang.

Dari pembahasan di atas, bisa dibilang jika program KB itu sebenarnya mempunyai banyak sekali manfaat besar, baik buat kesehatan ibu, anak, sampai kualitas hidup keluarga secara keseluruhan. Dengan adanya KB, kehamilan bisa lebih terencana, risiko kesehatan berkurang, bahkan dari sisi ekonomi juga lebih teratur. Tapi di sisi lain, masih ada tantangan seperti efek samping dari metode kontrasepsi tertentu, kurangnya pemahaman masyarakat, sampai adanya pandangan negatif soal KB, khususnya terkait moral dan kesehatan jangka panjang.

Kalau menurut saya pribadi, program KB ini penting banget untuk dijalankan. Memang, tidak semua metode cocok untuk semua orang, apalagi ada yang merasa takut atau khawatir sama efek sampingnya. Tapi menurut saya hal itu bisa diatasi kalau edukasi tentang KB lebih digencarkan, biar orang tahu pilihan mana yang sesuai sama kondisi tubuh dan kebutuhannya. Saya juga merasa kalau anak muda harus lebih banyak dapat pengetahuan soal kesehatan reproduksi, supaya bisa berpikir lebih jauh tentang masa depan tanpa terjebak pada mitos atau info yang salah. Jadi, menurut saya kuncinya berada di edukasi yang tepat, terbuka, dan tidak menghakimi. Dengan begitu, manfaat KB bisa lebih terasa luas dan angka putus KB bisa ditekan.  

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, N., 2010. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi . Jakarta: Penerbit Ilmu Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi dan Keluarga Berencana . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng, 2015. Jenis KB, Manfaat KB, Kurangnya Program KB, Tujuan KB . [online] Tersedia di:https://daldukkbpppa.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/jenis-kb-manfaat-kb-kekurangan-program-kb-tujuan-kb-57 [Diakses 25 Agustus 2025].

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak, 2025. Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta membentuk keluarga yang berkualitas . [online] Tersedia di: https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/program-keluarga-berencana-kb-merupakan-salah-satu-upaya-pemerintah-untuk-mengendalikan-laju-pertumbuhan-penduduk-serta-membentuk-keluarga-yang-berkualitas [Diakses 25 Agustus 2025].

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun