Mohon tunggu...
ACHMAD SYAIFUDDIN
ACHMAD SYAIFUDDIN Mohon Tunggu... -

Karyawan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tidak Layak Memimpin DKI

3 Juni 2012   05:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:27 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya bukan warga DKI tapi cukup sering berkunjung ke DKI sehingga seolah-olah DKI adalah kota kedua saya. Saya menulis judul di atas bukan untuk Black Campaign, hanya sekedar memberikan pandangan dari salah satu sisi.

Pada saat sebelum jadi Calon atau setelah jadi calon, Jokowi cukup rajin berkunjung ke pasar tradisional, terminal, naik angkutan umum dan makan di warteg untuk mengenal Jakarta. Dan beliau pun disambut dengan hangat dan berdiskusi dengan masyarakat setempat. Hal tersebut terlihat sekilas tidak ada yg salah. Lalu apa dasar saya mengatakan Jokowi tidak layak ?

Jokowi tidak pernah berpikir apakah masyarakat yg dikunjunginya itu punya hak pilih atau tidak. Ya itulah kesalahannya. Dengan sistem kependudukan yang sangat ruwet seperti jakarta, tidak semua orang punya hak pilih, tidak semua orang punya KTP. Sebagian mungkin warga pendatang yg belum buat KTP Jakarta, sebagian juga warga Depok,Bekasi,Tangerang, atau malah memang tidak perduli punya KTP atau tidak , masuk DPS/DPT apa tidak yang penting bisa makan.

Buat apa capek2 mengunjungi masyarakat kalau ternyata masyarakat yg dikunjungi tidak punya hak pilih.

Trus siapa yang layak ? Kalau ada Calon DKI 1 yang mengatakan bisa mengatasi kemacetan,banjir, pengangguran di DKI itu adalah omong kosong. Karena untuk mengatasi masalah di DKI tergantung juga dengan Bogor 1, Depok 1, Bekasi 1,Tangerang 1 dan tentu saja RI 1.

Lha terus pilih siapa ? Pilih saja sesuai dengan hati nurani anda tapi jangan berharap banyak. Toh siapapun yg jadi DKI 1 anda tetap harus cari nafkah sendiri untuk diri anda dan keluarga anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun