Mohon tunggu...
Ruang Filsafat (Pencerahan)
Ruang Filsafat (Pencerahan) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Misi Pencerahan/Pengamat Realitas Kehidupan

Membaca dan tajamkan akal sehat dalam realitas kehidupan/ Menulis/ Tujuan dari semua tulisan ini untuk memberikan ilmu dan membawa pencerahan bagi semua manusia sebagai makhluk berpikir dalam dinamika kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Meneropong Konsep Cinta Di Balik Romantisasi Kisah Cinta Mahasiswa/i Modern

19 Mei 2024   13:32 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber Ilustrasi: PEXELS

Oleh Sirilus Aristo Mbombo

Zaman ini manusia sudah tidak asing dengan istilah pacaran (cinta). Sebagian besar manusia zaman ini sudah pasti pernah merasakan kebahagiaan dan penderitaan dalam hubungan asmara bersama pasangannya.  Lantas apakah makna cinta yang sesungguhnya? Cinta adalah topik yang selalu menarik untuk dieksplorasi dan dipelajari karena dampaknya yang sangat besar dalam kehidupan. Cinta tidak hanya membawa kebahagiaan. Persepsi yang dangkal tentang cinta juga dapat mengakibatkan penderitaan yang tak berujung dalam diri manusia. Selain memberikan kehidupan dan kebahagiaan cinta juga memiliki potensi untuk menghancurkan kehidupan seseorang. Dan pertanyaan selanjutnya, sudah seberapa jauh perjalanan cintamu? Apakah makna yang kamu petik dengan perjalanan kisah cintamu? Apa cintamu memberikan kebahagiaan atau penderitaan yang tak kunjung usai? Ini menjadi pertanyaan eksistensial yang seharusnya melekat dalam benak pikiran setiap manusia yang empunya sebagai makhluk berpikir dan berperasaan.

Saya berpikir kata "cinta" seringkali menjadi hal yang didambakan sekaligus ditakuti oleh setiap pribadi manusia yang pernah merasakan sukacita maupun luka dalam hubungan asmaranya.  Cinta menjadi senjata yang ampuh dan kuat untuk mempengaruhi tindakan dan perilaku seseorang, terkadang atas nama cinta mengarahkan seseorang untuk memberikan segalanya, bahkan nyawa sekalipun demi cinta. Apakah makna cinta sungguh berarti bagi dirimu? Apakah makna cintamu bersembunyi di balik topeng ketidakpastian dan memicu beribu tanda tanya?

Namun seringkali saya melihat di dalam realitas kehidupan manusia zaman ini, penyalahgunaan kata cinta untuk memenuhi keinginan pribadi seseorang semata-mata membuat cinta terkesan rendah dan hina dalam kehidupan manusia. Di dua atau tiga hari yang lalu tanpa sengaja saya mendengarkan salah satu lagu yang diciptakan oleh Agnes Monika yang berjudul Cinta Tak Ada Logika yang viral beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya lagu ini menggambarkan pandangan yang mengerikan tentang cinta, seakan-akan kekuatan cinta memiliki kemampuan untuk mempengaruhi keputusan seseorang secara irasional. Dan semua manusia harus bertanya dan merefleksikan lebih jauh, apakah cinta sebenarnya buta dan dapat menghambat rasionalitas manusia?

Dan saya mengingat kembali suatu penelitian yang dilakukan di University College London yang menunjukkan bahwa cinta memiliki kemampuan untuk meredam aktivitas saraf yang terkait dengan penilaian sosial kritis terhadap orang lain. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal NeuroImage, cinta juga memiliki efek menghambat timbulnya emosi negatif manusia sehingga hanya rasa suka yang dominan. Bagian dari otak yang disebut hipotalamus menghasilkan senyawa euforia yang mengurangi penilaian negatif terhadap objek cinta, sehingga objektivitas dalam penilaian menurun secara signifikan. Dan ditarik kesimpulan bahwa cinta memang memiliki sifat buta, karena mampu mengaburkan penilaian rasional manusia. Namun, apakah cinta dalam konteks hubungan asmara bersama pasangan seburuk itu dan perlukah kita menghilangkan cinta dari dunia ini? Ataukah manusia harus kembali pada akal sehat dan kesadaran dalam memaknai cinta di dalam kehidupanya? Saya berpikir semua manusia harus mampu merefleksikan makna cinta di dalam kehidupanya secara mendalam dalam mengatasi problem cinta dalam kehidupanya.


Pada dasarnya Cinta adalah konsep yang sulit untuk didefinisikan secara tepat, karena sebagian besar orang lebih memilih untuk merasakannya daripada menggambarkannya dengan kata-kata. Cinta seringkali dihubungkan dengan keindahan, ketertarikan terhadap manusia yang melebihi sekadar perasaan suka semata-mata. Dalam pemikiran Plato terutama dalam karyanya "Simposium", cinta, eros, manusia dijelaskan dalam dialog yang sangat kompleks. Plato menyelipkan makna cinta dan tahapan yang harus dilaluinya dengan menekankan bahwa cinta selalu dikaitkan dengan keindahan. Dan dalam kutipan dari Lorens Bagus, Plato mengatakan bahwa semua cinta adalah cinta akan keindahan, dan bentuknya yang sempurna adalah bentuk abstrak dari keindahan itu sendiri.

Cinta memang memiliki konotasi positif dan membawa kebaikan. Di Yunani kuno, cinta dibedakan menjadi tiga bentuk yakni, Philia, Eros dan Agape yang masing-masing memiliki definisi yang berbeda tentang cinta. Philia merupakan bentuk cinta yang muncul dari persahabatan yang dalam memunculkan rasa solidaritas dan keterikatan antara individu dan sering kali disebut sebagai cinta dalam persahabatan. Eros adalah bentuk cinta yang berhubungan dengan nafsu dan birahi seksual, di mana orang lain seringkali hanya dilihat sebagai objek kepuasan. Cinta Agape dianggap sebagai bentuk cinta yang paling mulia, di mana tidak ada campur tangan ego dalam melakukan pengorbanan untuk orang lain.

Plato meyakini bahwa cinta adalah sumber keindahan dan juga menghasilkan keindahan. Eros, menurutnya berasal dari kebaikan dan menjadi milik bagi mereka yang sedang jatuh cinta selamanya. Upaya dan aktivitas yang dilakukan oleh orang yang mengejar eros dapat dianggap sebagai proses menciptakan keturunan dalam keindahan di dalam kehidupanya. Cinta pada dasarnya adalah keindahan, kebaikan, kasih tanpa batas tetapi konsep cinta itu rusak bahkan hilang maknanya ketika manusia tidak memaknai cinta secara baik dalam kehidupanya.

Kisah Cinta Mahasiswa/i Modern Di Balik Kiriman Orang Tua Setiap Bulan

Diantara beribu deretan kampus-kampus modern yang dihiasi dengan keindahan dan kemegahan dikisahkan sebuah kisah cinta seorang ratu dan raja modern yang sangat menginspirasi dan memukau.  Namun di balik keceriaan dan tawa canda mereka nampaknya telihat beban dan tanggung jawab berat yang harus mereka hadapi secara khususnya ketika mereka mengingat orang tua mereka di kampung halamanya yang dengan penuh perjuangan, pengorbanan dan dibalut dengan tetesan keringat dan air mata yang terus bercucuran di dalam bekerja, demi membiayai dan mengirimkan uang kuliah setiap semester serta semua keperluan bagi sang buah hati yang mereka cinta di kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun