Mohon tunggu...
Suci Ayu Latifah
Suci Ayu Latifah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Satu Tekad Satu Tujuan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Bunga Adalah Anak

8 Februari 2019   22:09 Diperbarui: 8 Februari 2019   23:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Jiwa (www.pictame.com/user/ukhtylila)

Penjaga Bunga tersenyum. Ia mencari bunga mana yang diinginkan pembeli. Dengan rasa takut dan gemetar, pembeli itu menginginkan bunga yang paling disukai---bertangkai kokoh, berdaun segar, bermahkota cantik, dan berkelopak indah.

Pembeli kemudian, menyentuh bunga itu dengan tangannya yang kotor. Segera Penjaga Bunga menghentikan. Kemudian memegang, menyentuh, dan membelai bunga cantik itu dengan cinta.Tak ingin melihat bunga kesukaannya terluka, katanya.

Apalah daya Penjaga Bunga terhadap bunga itu. Sudah saatnya, bunga itu menjadi milik orang lain. Masanya membantu bunga itu tumbuh dengan subur dan indah telah habis. Barulah, bunga itu diserahkan kepada pembeli. Ya, yang menyukai bunga itu.

Harapnya, pembeli itu mampu menjaga dan merawat bunga dengan baik. Menjaga dari tangan kotor. Merawat untuk tetap indah pada mestinya. Lewat napas tak tega, terlepaslah bunga kesukaannya itu di tangan orang lain. Orang yang akan melanjutkan kiprahnya.

"Bunga bagiku adalah mahkota. Iya tak bisa tumbuh sendiri. Harus ada yang menjaga, merawat dengan cinta paling tulus," tutur Si Penjaga Bunga pada Pembeli.

Pembeli, kemudian mengangguk dan mengalirkan ketertarikan tulusnya. Tak lama, ia pergi membawa bunga itu dengan tenang. Si Penjaga Bunga mengantarkan dengan napas tega.


*Bunga adalah anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun