Ketika tiap hari kita menulis artikel untuk Samber, mau tidak mau kita harus rajin berkunjung ke artikel teman yang lain. Salah satu strategi supaya view dan vote kita bertambah. Tapi itu juga menjadi sarana kita bisa berkenalan dengan sesama Kompasianer. Mulai dari sini jugalah saya mendapat banyak teman yang berlanjut seperti saudara. Apalagi kalau selanjutnya bertemu di ajang Kompasianival dan event-event Kompasiana. Sudah kayak sahabat atau saudara dekat (padahal belum pernah ketemu sebelumnya).
Memang kunjungan di artikel sesama Kompasianer itu beda dengan blog yang lain. Ada sapa yang penuh kehangatan dan keramahan di setiap komen. Baik itu yang berkunjung atau yang dikunjungi. Terutama seperti saya yang termasuk Kompasianer jadul. Kalau bertemu dengan Kompasianer yang dulu sering bersama-sama memantau perkembangan Kompasiana, seperti ajang reuni. Ajang Samber inilah kesempatan untuk kembali merajut silaturahmi.
KEGIATAN POSITIF DI BULAN RAMADAN
Saya jadi punya banyak kegiatan positif di bulan Ramadan ini. Sehingga bisa saya share ceritanya di #SamberTHRKompasiana--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021
Salah satu yang bikin semangat ikut Samber THR 2021 adalah mempunya kegiatan positif selama bulan Ramadan. Saya jadi terpacu untuk melakukan hal-hal yang positif yang nantinya akan saya tuangkan dalam cerita Kisah Untuk Ramadan (Kurma). Siapa tahu bisa bermanfaat buat orang lain. Seperti juga saya bisa mendapat informasi dari artikel teman-teman di Samber yang positif dan bermanfaat. Itu juga yang menambah kegiatan saya di bulan Ramadan ini menjadi semakin berkah.
SAMBER THR 2021 ANTARA BENCI DAN RINDU
Ikut #SamberTHRKompasiana memang dilema. Ketika tidak punya ide, rasanya pengen menyudahi. Tapi sayang banget kalau harus putus di tengah jalan. Untung ada group WA Samber yang bisa saling menyemangati.--- Avy (@mbakavy) May 8, 2021
Ketika nggak punya ide, atau waktunya udah mepet banget. Rasanya pingin menyudahi semua  ini. Tapi mau dilepas juga sangat sayang banget. Akhirnya memacu diri untuk tetap lanjut. Kadang kondisi seperti itu adalah dilema. Pasti banyak juga yang mengalaminya. Kebetulan saya dan beberapa teman ada Group WA khusus program Samber THR. Jadi kami bisa saling menyemangati untuk tetap bertahan sampai selesai program.
*
Menurut saya, meskipun saingan tulisan Samber THR ini cukup banyak. Jangan berkecil hati. Karena tulisan kita tidak akan sia-sia meskipun belum beruntung menjadi salah satu juara. Paling tidak pasti ada yang membaca. Itu berarti tulisan kita layak dan ada nilai positif. Disamping itu jangkauan pembaca dari Kompasiana yang cukup jauh dan banyak. Itulah kebanggaan tersendiri kalau kita menulis di Kompasiana.
Kalaupun nanti saya tidak beruntung meraih salah satu juara (lagi), yang jelas Samber ini memang selalu bikin rindu. Kita harus bersabar menunggu datangnya bulan Ramadan lagi untuk bertemu Samber tahun depan.
Salam hangat!