Mohon tunggu...
Iwan Nugraha
Iwan Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang yang bangga sebagai bagian dari suara dan pemikiran warga negara yang "awam", lugas dan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi RI1-2019 Saja, jangan 2014

13 September 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1379063704215332833

Saat ini, siapa sih yang belum pernah denger nama Jokowi. Hampir semua orang mengetahui, yaah minimal pernah liat wajahnya di tivi. Ketenarannya selalu terkait dengan keberhasilannya menggeser incumben gubernur DKI dengan dukungan berbagai partai politik dan black campaign yang menjijikkan. "Kemenangan rakyat" ... ya itu klaim sebagian besar penduduk Jakarta, silakan saja klaim demikian. Kebiasaan Jokowi yang suka blusukan bahkan memaksa seorang presiden yang selama ini duduk manis mencipta lagu pun "tergerak" untuk menjadi copycat (walaupun sambutan masyarakat berbeda dengan blusukannya sang gubernur!). Bisa dikatakan SAAT INI adalah puncaknya popularitas Jokowi, hampir semua lembaga survei independen menyatakan dia juga yang merajai elektabilitas sebagai capres di pemilu 2014 mendatang. SEKALI LAGI mengalahkan calon lain dari partai penguasa maupun calon lainnya. Nah, posisi seperti inilah yang harus dicermati dengan perkiraan kemungkinan terburuk nasib sang Gubernur Betawi ini di masa mendatang, terutama terkait karir politiknya seandainya dia tergoda mengamini ajakan untuk maju sebagai capres di pemilu tahun depan. Saya pribadi mempunyai pandangan, SEBAIKNYA Jokowi jangan tergoda untuk maju sebagai capres di pemilu yang sekarang. LEBIH BAIK maju capres untuk pemilu tahun 2019 saja. Beberapa alasannya, (ini menurut saya lho!) : 1. Pertimbangan masa kerja sebagai gubernur dan hasil kerjanya selama menjabat Tahun 2014, Jokowi masih di pertengahan masa jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta. Sekalipun gebrakannya bersama partner Wagub Ahok cukup dramatis merubah wajah birokrasi dan mengurai beberapa masalah pelik di ibukota, namun semua itu belumlah tuntas. MASIH BANYAK pekerjaan rumah yang menunggu untuk diselesaikan secara tuntas dengan harapan tidak terulang lagi kasus serupa di masa depan. Misal masalah mengurai kemacetan, janji-janji revitalisasi angkutan umum dan megaproyek MRT. Semua orang menunggu penyelesaiannya dan pemenuhan janji kampanyenya. 2. Jangan menjadi kutu loncat untuk jabatan puncak Jokowi sering dianggap sebagai kutu loncat jabatan. Menjabat walikota Surakarta belum sampai habis masa jabatannya sudah pindah ke Jakarta sebagai gubenur (sebuah jabatan yang lebih bergengsi daripada sekadar walikota). Nah jika syahwat politiknya tidak dikendalikan dan tergoda untuk jadi capres di 2014, bisa jadi kesan "dari awal sudah berambisi untuk menjadi presiden" akan menjadi kenyataan. Sekalipun saat ini kesempatan terbuka sangat lebar, tapi menurut saya kurang menguntungkan dan menjadi pertaruhan nama baiknya. Akan membikin image: "meninggalkan piring kotor" alias pekerjaan yang tidak tuntas seperti yang dibahas di poin pertama, demi ambisi pribadi ke posisi puncak. 3. BERESI DULU JAKARTA sebagai bekal mengemban tugas sebagai presiden Masih terkait dengan poin pertama dan kedua, mendingan habiskan dulu masa jabatannya sebagai gubernur DKI dan bikinlah berbagai prestasi yang memenuhi harapan masyarakat selama ini. Anggap saja segala keruwetan jakarta ini hanyalah ujian kecil dari masalah kenegaraan yang akan diembannya nanti jika beruntung terpilih menjadi presiden. Setelah rakyat melihat capaian selama menjadi orang nomor satu Ibukota dan ternyata memang cukup sesuai dengan segunung harapan yang disandarkan di punggungnya, besar kemungkinan dukungan untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini akan semakin deras mengalir. Jika besok pasangan cawapresnya aku pandang bisa mengimbangi gaya kepemimpinannya yang menurutku tidak jauh beda dengan saat jadi gubernur (tapi kalo bisa lebih tegas kalo ngurus negara Pak!), ya mungkin aku gak akan golput lagi. Pak Jokowi, kendalikan syahwat politikmu... jangan maju sebagai capres sekarang ... ya menurutku sebaiknya begitu


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun