Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Diary

14 Hari bersama Kompasiana Premium

14 April 2022   03:36 Diperbarui: 14 April 2022   03:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot oleh Penulis

Kompasiana, 14 Hari Premium Bersamanya

Pada 13 April kemarin aku sedang mencari hal-hal untuk dibahas di Kompasiana, namun sayang topik tersebut sudah ditelan oleh pemberitahuan artikel-artikelku yang diberikan ranking. Alhamdulillah.

Namun sayangnya ketika aku ingin mengakses topik pilihan tersebut yaitu topik Klitih, aku tidak bisa mengaksesnya lagi. Aku rada bingung dan merasa aneh, amarah dan kecemburuan bercampur menjadi satu, pada akhirnya keambiguisitasanku menjelma rasa pasrah, sebab ketika aku menekan bagian itu, kini aku tahu bahwa bagian itu hanya untuk kalangan premium.

Premium, benar, nama yang tidak akan pernah asing dalam diri kita sebab ia setara dengan Supreme, VIP, dan bahkan Pertamax. Adanya Kompasiana premium memang menyebabkan diskriminasi pada kalangan tertentu, namun bagaimanapun kehidupan selalu mengajarkan kita tentang materialisme; mereka yang kaya akan selalu mengakses jalan lebih mudah daripada yang miskin, dan kita sepakat menyebutnya privellege.

Mengesalkan memang, namun kita bisa apa? Selama sistem dipegang oleh orang lain maka aturan pun juga bisa dibuat-buat oleh orang lain. Itulah mengapa dalam Islam kita hanya mampu merubah orang dengan tiga tingkatan, tingkatan terendah adalah mengingkari dengan hati, tingkatan kedua adalah mencegah dengan lisan, dan tingkatan tertinggi adalah merubah dengan kekuasaan (tangan).  

Itu jugalah mengapa kekuatan fisik, intelektualitas, akhlak, emosional, dan kekayaan adalah hal yang mutlak untuk diraih tanpa harus meninggalkan aspek-aspek emosi dan spiritualitas., tanpa harus menginjak kepala orang lain.

Namun aku masih terlalu lemah dari segala aspek-aspek tersebut, sebab tidak hanya kurang dalam segi fisik dan aspek lainnya, aku juga kekurangan materiil sehingga banyak hal yang semestinya kubeli hanya menjadi harapan-harapan semu di siang hari.

Tetapi kehidupan adalah perjalanan yang panjang, siapa tahu besok hari aku akan mendapatkan rezeki yang lebih daripada hari ini? Siapa tahu? Hari ini, dibawah langit dan diatas bumi kita adalah makhluk yang setara sebab kita sama-sama hamba, namun suatu hari asesmen kita tentu akan berganti sebab Tuhan tidak melihat kita dari fisik maupun harta, melainkan dari hati.

Dan pada akhirnya, untuk mengakses topik pilihan tersebut aku membeli akun premium trial untuk pertama kali. Akun premium itu akan bertahan selama 14 hari, dan selama 14 hari kedepan tentu aku akan lebih sering memposting tulisan dan berharap banyak orang yang terinspirasi saat membacanya.

Aku tentu mengharapkan mendapatkan sesuatu, gaji misalnya. Namun tentu saja, menulis sebaiknya menjadi hobi, dan bekerja sebaiknya memang selalu dibarengi rasa keikhlasan yang tinggi. Mereka yang tidak ikhlas dalam bekerja cenderung tersakiti oleh ekspektasi yang mereka ciptakan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun