Mohon tunggu...
Mazda Khairani
Mazda Khairani Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Melayu | Mahasiswi | Shiners

Fighting to be better.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Si Muka Merah

9 Agustus 2020   00:23 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:19 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Si muka merah itu identik dengan seseorang yang suka marah. Biasanya, seseorang ketika marah bermuka merah, marah itu tidak baik untuk diri kita dan apalagi untuk orang lain.

Definisi Marah

Marah ialah bergejolaknya darah dalam hati untuk menolak gangguan yang dikhawatirkan terjadi atau karena ingin balas dendam kepada orang yang menimpakan gangguan yang terjadi padanya.
Allah Swt. Berfirman dalam Q.S. Al-Imran : 133-134 sebagai berikut:

Artinya:
"133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Q.S. Al-Imran (3):133-134)

Orang yang suka marah akan menyebabkan banyak dampak negatifnya, banyak menimbulkan perbuatan yang diharamkan seperti memukul, melempar barang pecah belah, menyiksa, meyakiti orang, dan mengeluarkan perkataan-perkataan yang diharamkan seperti menuduh, mencaci maki, berkata kotor, dan berbagai kezaliman dan permusuhan, bahkan sampai membunuh, serta bisa jadi naik kepada tingkat kekufuran. 

Amarah bukan hanya berdampak pada diri sendiri melainkan berdampak pada orang lain juga selain itu juga akan mendapatkan dosa karena telah berlaku buruk kepada orang lain sehingga orang tersebut sakit hati dengan perilaku kita .

Rasulullah Saw bersabda.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Berilah aku wasiat." Beliau menjawab, "Janganlah engkau marah." Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (selalu) menjawab, "Janganlah engkau marah." (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]

Penjelasan Hadits

Nama dari sahabat yang bertanya meminta nasihat tidak perlu disebutkan di sini dan tidak mencacati hadits. Di sini ia meminta nasihat, berarti meminta sesuatu yang penting.

Maksud "jangan marah" ada dua makna:

  1. Menahan diri ketika ada sebab yang membuat kita marah, sampai kita tidak marah.
  2. Jangan sampai melakukan kelanjutan dari marah. Jika ada yang mau marah hingga mau mentalak istrinya, maka kita katakan, "Bersabarlah, tahanlah diri terlebih dahulu." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun