Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pelukan Energi Bumi: Dari Power Spots di Jepang Menuju Kedamaian Batin

4 Oktober 2025   08:58 Diperbarui: 4 Oktober 2025   20:18 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan berada pada kawasan keramat yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan. Tempat di mana burung tak sekadar bersenandung, tetapi mengalunkan bisikan angin. Gunung hening bermeditasi, sinar matahari berkelip memancarkan cahaya tak terputus di antara dedaunan. Saat itu waktu terasa berhenti. Ketenangan perlahan memeluk, jiwa serasa menyatu dengan alam. Magical and spiritual.

Di antara pegunungan dan kuil-kuil tua di Jepang terdapat kawasan yang dikenal sebagai power spots–tempat-tempat di mana kita dapat menyelami balutan kekuatan tak kasat mata penuh dengan energi bumi. Di sana alam seakan membagi kekuatannya, penuh aura mistis, serta mengundang kita untuk berhenti sejenak dari kesibukan. 

Tempat-tempat seperti apakah itu? Mari, ikut menyentuh bumi menelusuri ranah penuh energi di negeri Sakura.

Power spots dapat dijumpai di beberapa kawasan di Jepang. Tempat tersebut menjadi salah satu tujuan pariwisata bagi wisatawan lokal, maupun mancanegara. 

Menurut Tokyoweekender.com, keyakinan akan kekuatan energi spiritual dari power spots ini terkait dengan agama Buddha, Shinto, serta ritual/tradisi spiritual Jepang kuno di mana alam begitu dihormati dan dianggap sakral.

Pawaa-supotto(パワースポット)sebagaimana orang Jepang biasanya menyebut power spot, adalah tempat yang dipercaya memiliki energi alami bumi yang kuat. Energi yang mengandung healing power. Tempat-tempat itu biasanya berupa gunung, air terjun, atau tempat beribadah seperti kuil. 

Kawasan power spots

Di antara banyak kawasan power spots di Jepang, gunung Aso di prefektur Kumamoto serta gunung Fuji, dipercaya menyimpan kekuatan energi spiritual, dengan Fuji sebagai kawasan power spot yang paling populer. 

Di sudut tenang kota Kamakura di prefektur Kanagawa, berdiri kuil Sasuke Inari. Sebuah power spot yang berbentuk bangunan suci. Kuil Shinto ini merupakan kediaman Dewa Uka-no-Mitama-no-Mikoto.

Dilansir Kamakuraguide.com, orang biasanya berkunjung untuk memohon kesuksesan dalam bisnis, kesehatan, serta tak ketinggalan berdoa untuk kesuksesan dalam hubungan asmara. 

Foto kuil Sasuke Inari di Kamakura. Sumber: Kartika Ambari.
Foto kuil Sasuke Inari di Kamakura. Sumber: Kartika Ambari.
Selain kuil Sasuke Inari, kota Kamakura juga menjadi rumah bagi kuil Kenchoji. Pohon oak berusia panjang serta taman-taman teduh nan hikmat di sekitar kuil menjadikan tempat ini power spot yang menyapa pengunjung dengan kelembutan.

Tak hanya dua bangunan beribadah di atas, kita bisa menemukan kuil Shinto Takachiho-jinja di antara pepohonan cedar (pohon aras) yang konon didirikan pada 1.900 tahun yang lalu, dilansir Japan.travel.com. Kuil ini berlokasi di kota Takachiho, prefektur Miyazaki. Tak sedikit pasangan yang datang ke sini memohon berkah pernikahan, dan bagi peziarah lain, datang untuk tujuan penyucian batin diri.

Di jantung kota Tokyo yang berdenyut cepat, terselip power spots yang tak kalah menarik. Di antara gedung-gedung modern berdiri kuil Sensoji (kuil Asakusa). Kuil bersejarah yang juga menjadi ikon kota Tokyo itu berlokasi di distrik Asakusa.

Selain itu terdapat pula kuil Meiji Jingu di distrik Shibuya. Pepohonan rindang di tengah rimba metropolitan memberikan pengunjung keteduhan hati. Pilihan menarik lain adalah kuil Okunitama di wilayah Fuchu. Kuil berusia 1.900 tahun ini dikelilingi oleh pohon-pohon tua, menawarkan atmosfer sakral.

Foto kuil Asakusa, Tokyo. Sumber: May Wagiman.
Foto kuil Asakusa, Tokyo. Sumber: May Wagiman.

Kekuatan spiritual power spots

Mungkin tak sedikit yang penasaran, benarkah tempat-tempat itu memiliki kekuatan khusus?

Well, jawabannya sangat subyektif. Sebagian orang dapat menyebutnya sebagai sugesti–pembawaan psikologis tiap-tiap individu saja. Namun, hal itu tak menutup kemungkinan–bahkan tak mustahil–alam betul-betul menawarkan denyut energinya, yang dapat dirasakan melalui garis lanskapnya yang indah, warna-warna yang menawan, atau pun goresan sejarahnya.

Saat dikelilingi oleh alam, apa yang sering kita rasakan? Betul, rasa tenang. Ketenangan yang kadang tak berlogika. 

Dilansir positivepsychology.com, pengeksposan pada alam dapat membantu meningkatkan kesehatan mental karena mengurangi rasa stres, ditambah dengan meningkatkan mood. Kedekatan dengan alam dapat membantu pengkondisian well-being/kesejahteraan secara menyeluruh. Hal ini akhirnya dapat memberikan ketenangan mental serta fisik. 

Selanjutnya American Psychological Association (www.apa.org) dalam artikelnya, Nurtured by nature, menjelaskan bahwa salah satu manfaat berinteraksi dengan alam adalah dapat membantu memulihkan kemampuan berkonsentrasi/daya perhatian kita. Manfaat baik yang pastinya dapat kita bawa saat kembali pada kesibukan sehari-hari.

Catatan akhir dari bisikan bumi

Apa pun tujuan kita berinteraksi dengan alam, entah itu untuk mendapatkan pengalaman mistis bernuansa spiritual atau sekadar untuk menghilangkan stres. Power spots di Jepang dapat menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik. 

Tetap diingat, masing-masing individu tak sama. Energi kuat dari sebuah power spot mungkin akan memberi bisikan yang berbeda. Tempat yang bisa mendorong positive perspective, mengundang untuk berefleksi diri, serta bisa membantu menyeimbangkan harmoni antara kesibukan dan keheningan adalah power spot yang ideal. Telusurilah ranah penuh energi yang dapat menggetarkan jiwa kita masing-masing.

***

Referensi:

 Go Tokyo, The official Tokyo travel guide | Voyapon.com | Tokyo Weekender | Japan Travel | Kamakura Guide.com | Travel Ko トラベルコ (dalam bahasa Jepang) | Nap-camp.com なっぷ (dalam bahasa Jepang) | Positive Psychology | American Psychological Association | Foto-foto: May Wagiman, Kartika Ambari, Unsplash.com.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun