Menurut Tasteofculture, kentang berbentuk bulat ini mengandung kadar pati/tepung yang cukup tinggi, namun menjadi lembut saat dimasak. Jenis ini banyak ditemukan di supermarket lokal. Varietas kentang lain, Mekuin (メークィン) juga banyak dijumpai. Berbeda dengan kentang danshaku, umbi berbentuk bulat memanjang ini memiliki kekenyalan daging yang lebih keras. Karena tidak mudah hancur saat dimasak, jenis ini cocok untuk masakan semur, kari, atau rebusan.Â
Akhir kata
Perjalanan kentang ternyata lumayan jauh, memiliki sejarah lintas budaya yang tidak terduga. Dari Jacatra ke jagaimo. Dari bumi pertiwi ke lidah Jepang. Dari ibu kota ke ubi kota. Umbi satu ini sekarang hadir di dapur-dapur ultra-modern. Apakah kisah di atas mampu membuat kita melihat kentang, tidak hanya sekadar makanan, namun juga melihatnya dari sudut cerminan sejarah?
*** Â
Referensi:
NIPPONIA | Â Pref hokkaido Jepang (dalam bahasa Jepang). |Â Japan Times |Â Nagasaki walks |Â Potato Country |Â A Taste of Culture |Â Japan CROPs | Foto: May Wagiman dan Unsplash.com (by Europeana).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI