Mohon tunggu...
Mayra Khalidazia Ahyar
Mayra Khalidazia Ahyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

menulis merupakan wadah untuk mengekspresikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menyelami Iklim Organisasi: Bertahan atau Meninggalkan?

14 November 2023   06:46 Diperbarui: 7 Februari 2024   18:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Iklim Komunikasi Organisasi (Sumber: freepik via pinterest.com)

Salah satu anugerah yang terpatri dalam diri manusia adalah bahwa manusia merupakan makhluk tuhan yang berperasa. Segala bentuk sikap ataupun ucapan yang menerpa seseorang, akan memiliki potensi untuk terus bertumbuh, berkembang, hingga menyalurkan kehangatan dalam bersosialisasi. Oleh sebab itu, segala kondisi lingkungan, termasuk organisasi, memiliki pengaruh penting dalam mendorong seseorang untuk melangkah jauh lebih baik. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai manusia, kita mengharapkan lingkungan organisasi yang baik, karena melalui kebaikan yang tumbuh didalamnya, akan berdampak juga terhadap internal suatu organisasi.

Redding menyinggung mengenai hal tersebut dan menyatakan bahwa "iklim komunikasi organisasi jauh lebih krusial daripada keterampilan ataupun teknik-teknik komunikasi yang semata-mata untuk membangun suatu organisasi yang efektif". Melalui ungkapan tersebut menarik sedikit kesimpulan, bahwa harga sebuah kenyamanan dan kehangatan di dalam sebuah organisasi merupakan aspek penting untuk mendorong diri pribadi ataupun anggota didalamnya agar tetap tinggal dan berkontribusi. Pemikiran, koordinasi yang baik, bahkan diskusi positif juga dibutuhkan dalam menopang keberlanjutan sebuah organisasi, yang tentunya akan berdampak terhadap visi dan misi organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Iklim organisasi merupakan sebuah kumpulan persepsi-persepsi terkait peristiwa komunikasi, perilaku seseorang, timbal balik pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan dan konflik-konflik antarpesona, serta kesempatan bagi pertumbuhan dalam suatu organisasi. jika dikaitkan dengan iklim komunikasi organisasi, hal ini meliputi proses yang dibentuk, baik itu komunikasi yang dijalin, sikap sesama anggota karyawan, ataupun perilaku atasan yang terbentuk dan terbangun didalamnya. Dalam iklim komunikasi, terdapat dua iklim yang mendominasi kondisi suatu organisasi, diantaranya iklim komunikasi organisasi positif dan iklim komunikasi organisasi negatif.

Iklim komunikasi organisasi positif terbangun ketika anggota organisasi didalamnya merasakan kesejahteraan, memiliki hak untuk berkontribusi dan menyalurkan pendapat, memiliki komunikasi yang baik antar sesama karyawan dan atasan, serta banyak hal positif yang bisa digali dan diambil. Ketika seseorang telah merasakan efek baik bagi dirinya didalam sebuah organisasi, maka loyalitas dan kontribusi dirinya akan lebih besar untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Sedangkan berbeda lagi dengan iklim komunikasi organisasi negatif, kondisi ini bisa dikatakan sebagai iklim yang tidak sehat, hal tersebut biasanya ditandai dengan anggota organisasi yang tidak mendapatkan haknya untuk berpendapat ataupun berkontribusi, minimnya komunikasi yang terjalin antar sesama karyawan ataupun atasan, serta kondisi tidak sejahtera yang mendominasi. Sebuah iklim komunikasi organisasi negatif tentunya akan sangat berdampak pada misi organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang dibentuk, karena dapat memengaruhi sikap karyawan didalamnya.

Menurut Pace dan Faules, ada enam dimensi yang membentuk iklim komunikasi dalam suatu organisasi, dan setiap anggota organisasi harus memahami serta menerapkan elemen-elemen tersebut, diantaranya adalah:

  • Kepercayaan
    Kepercayaan sangat penting untuk setiap tingkat organisasi. Setiap anggota organisasi diharapkan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berbasis kualitas, kepercayaan, dan keyakinan. Hal tersebut melibatkan kualitas diri sendiri agar tetap menjalankan dan menaati aturan yang berlaku dalam organisasi.

  • Pembuatan keputusan bersama
    Dalam semua kebijakan organisasi, sangat penting bagi anggota organisasi dari seluruh tingkatan untuk dilibatkan dalam proses komunikasi yang dijalankan. Selain itu, anggota organisasi memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan menetapkan tujuan bersama.

  • Kejujuran
    Kejujuran dan keterusterangan sangat penting untuk lingkungan kerja yang sehat. Anggota organisasi memiliki hak kebebasan untuk menyuarakan pendapat tanpa memandang posisi rekan kerja, bawahan, bahkan atasan sekalipun. Karena keterusterangan dalam berpendapat bagi organisasi merupakan hal yang sangat krusial untuk mencapai dan memangku sebuah tujuan yang diharapkan.

  • Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
    Komunikasi kebawah merupakan peran seorang pemimpin dalam menyalurkan serta memberikan arahan kepada bawahan. hal ini bertujuan agar anggota organisasi dapat bekerja sama dengan baik dengan anggota lain, serta pemberian informasi yang dibutuhkan akan sangat bernilai dan penting bagi anggota organisasi.

  • Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
    Setiap anggota organisasi harus memiliki sikap mendengarkan secara aktif terkait nasihat dan saran dari rekan kerja atau bawahan. Kecuali jika terdapat petunjuk yang berlawanan, karena informasi dan saram dari tingkat bawah sudah seharusnya dianggap penting dan diterapkan untuk keberhasilan suatu organisasi.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun