Mohon tunggu...
mayliana rizkya putri
mayliana rizkya putri Mohon Tunggu... Pelajar

Salah satu mahasiswa Universitas Pamulang semester 2

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Trend Velocity dI Era Gen Z : Antara Kecepatan Informasi dan Pelestarian Budaya Lokal

27 Juni 2025   23:38 Diperbarui: 27 Juni 2025   23:38 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

3.  Gangguan Fokus dan Konsentrasi 

Terlihat sederhana, tetapi membutuhkan proses kreatif yang memakan waktu dari re-shooting, pemilihan musik dan pemrosesan terperinci. Proses ini bisa sangat memakan waktu dan hemat energi untuk fokus pada hal-hal lain, seperti pembelajaran, tugas sekolah, dan kegiatan produktif lainnya. Untuk beberapa siswa dan siswi, ini dapat memengaruhi penurunan prestasi akademik.

4. Perspektif Dunia Kerja: Adaptasi yang Kontras 

Berpikir dengan cepat dan merespons tren dengan cepat. Namun, dunia kerja tidak hanya membutuhkan kecepatan, tetapi juga membutuhkan kesabaran, proses jangka panjang dan daya tahan. Jika  terbiasa dengan umpan balik langsung (suka, pandangan, komentar), beberapa gen Z mungkin sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan profesional yang lebih kompleks dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil pekerjaan. Ini bisa menjadi tantangan baru setelah memasuki dunia nyata.

Dalam drama yang di unggah menampilkan solusi sederhana: mengalihkan aktivitas digital ke hal-hal yang lebih positif, seperti olahraga, membaca, atau berkarya bersama teman. Pesan utama yang ditekankan adalah velocity bukanlah sesuatu yang sepenuhnya baik atau buruk, namun tergantung pada bagaimana generasi muda menyikapinya. Gen Z diharapkan mampu memilah dan memilih tren agar tidak menghilangkan jati diri budaya Indonesia.

KESIMPULAN

Tren velocity menjadi simbol dari semangat Gen Z dalam mengekspresikan diri secara kreatif, adaptif, dan dinamis di tengah era digital yang serba cepat. Melalui video singkat yang estetik dan ritmis, generasi ini mampu mengembangkan keterampilan visual, membangun identitas digital, hingga merespons tren global secara real-time.

Namun, di balik sisi positifnya, tren ini juga menyimpan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Tekanan sosial, ekspektasi penampilan yang tidak realistis, gangguan fokus, hingga kesenjangan antara budaya instan dengan dunia kerja yang menuntut proses panjang menjadi efek samping yang perlu diwaspadai.

Oleh karena itu, penting bagi Gen Z---serta para pendidik, orang tua, dan lingkungan sekitar---untuk mengarahkan penggunaan tren ini secara bijak. Dengan keseimbangan antara kreativitas dan kesadaran, velocity dapat menjadi alat ekspresi yang membangun, bukan justru menekan atau menyesatkan arah perkembangan generasi muda.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun