Mohon tunggu...
Maya Sopa
Maya Sopa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Orang yang baru ingin mulai menulis sesuatu, apapun itu. mencoba aktif kembali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbankan Syariah dan Audit Syariah

16 Juli 2021   18:45 Diperbarui: 16 Juli 2021   18:47 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

perkembangan perbankan syariah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. bahkan disaat indonesia tengah dilanda krisis pandemi covid-19 selama satu tahun terakhir yang menyebabkan beberapa sektor sempat mengalami keterpurukan Bank Syariah justru menujukan pertumbuhan yang positif. Hal tersebut dibuktikan dengan data proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan riset internal BSI yang menunjukan bahwa industri perbankan syariah akan tumbuh secara nasional mencapai 2,4 sampai 3,7%.

Meskipun memang berdasarkan survey yang dilakukan Bank Indonesia pada tahun 2019 lalu menujukan tingkat pengetahuan masyarakat akan ekonomi dan keuangan syariah masih ada pada tahap yang rendah hanya 16,3% dari skala 100%. Namun skala tersebut tetap menunjukan bahwa ada ruang bagi upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan ekonomi syariah.

Terlebih saat terdengar kabar tiga bank syariah besar di indonesia melakukan merger dan mulai aktif beroprasi pada pertengahan bulan februari 2021, ini semakin meningkatkan kepercayaan bahwa ekonomi syariah bisa menyebar dan menjangkau wilayah-wilayah di indonesia lebih luas dari sebelumnya.

Berbicara tentang perbankan syariah tentu kita tahu bahwa perbankan syariah memiliki konsep yang berbeda dengan bank konvensional, sebuah konsep yang melarang adanya unsur Riba, Ghoror, dan Maisyir pada bank syariah. Karena konsep tersebut menyebabkan adanya perbedaan standar dari hal oprasional, laporan keuangan hingga pada tahap pelaksanaan auditnya.

Meskipun memang pada dasarnya bank syariah sudah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang berperan sebagai pengawas aspek-aspek syariahnya, namun harus di-ingat bahwa perbankan syariah juga tetap memiliki stakeholder seperti investor, nasabah, manajemen,dan lain-lain yang berperan sebagai pemangku kepentingan.

Maka dari itu adanya audit syariah dalam perbankan syariah ini tentu menjadi salah satu hal yang penting, audit yang dilakukan di perbankan syariah ini bukan hanya untuk menguji laporan keuangan, namun juga harus juga bisa memastikan bahwa perbankan syariah memang sudah benar-benar menerapkan prinsip-prinsip syariah pada kegiatan oprasionalnya dan layanan-layanannya hingga bisa mencapai tujuan dari hukum islam berdasar maqasid al syariah.

Dalam salah satu seminar internasional yang saya ikuti beberapa hari yang lalu membahas bahwa tujuan utama syariah adalah mengatur kehidupan manusia dan melindungi kepentingan serta maslahah dari orang-orang. Dimana pada maslahah tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :

  • general dan partikularitas
  • definitif, spekulatif, dan ilusi
  • kekuatan batin

dalam hal ini maqasid al syariah itu dikategorikan berdasar kekuatan batinnya yang terbagi menjadi tiga hal yaitu penting (daruriyyat), kebutuhan (hajiyyat) dan pelengkap (tahsiniyat). Kebutuhan pokok inilah yang harus dilindungi karena dianggap sebagai kebutuhan dasar dari umat manusia.

Dimana pada kategori utama ini terdapat lima tujuan akhir yaitu pelestarian dan perlindungan agama (al-din), pelestarian dan perlindungan kehidupan (al-nafs), pelestarian dan perlindungan keturunan, martabat atau garis keturunan (al-nasl), pelestarian dan perlindungan akal (al-aql), pelestarian dan perlindungan kekayaan (al-mal).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun