"Lalu ketika saya hendak masuk ke ruangan, Ahmad keluar dari ruangan langsung menendang saya. Lalu, ditolak dada saya dengan tangannya, dari belakang itu tiba- tiba saya sudah dipukuli," ungkapnya.
Riduwan sendiri tidak tahu pasti akan penyebab Ahmad Fauzan tersebut menganiaya dirinya. Menurutnya, selama ini dia tidak memiliki masalah apapun dengan Fauzan.
Sementara, Ahmad Fauzan mengaku aksi yang dilakukannya kepada Riduwan tersebut, hanya spontanitas saja, bukanlah suatu hal yang direncanakan. Hal itu dipicu adanya persoalan internal di Tapak Suci Sumut, organisasi dari keduanya.
"Sangat naif apabila okkejadian itu disebutkan penganiayaan. Jadi, tidak benar bahwa itu dianggap sebagai suatu penganiayaan, hal tersebut melainkan hanya sebuah pertengkaran kecil atau keributan kecil saja," ucap Ahmad Fauzan pada saat konferensi pers di Medan, Selasa malam (21/2).
"Kejadian ini kan dianggap sebagai suatu hal yang tidak direncanakan atau spontanitas, dan Riduwan itu bagian dari kader tapak suci, dan tingkatannya masih kader kepala, artinya bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan pembinaan, karena itu hal yang wajar. Saya bukan berusaha untuk mencederai beliau, saya cuma tendang kakinya, namun ketika saya tendang, kemudian menyerang, memukul saya. Jadi, pendekar lain yakni Riduwan dirasa sudah sangat kurang ajar, sehingga emosinya terpancing," sambungnya.
