Mohon tunggu...
Mayang Noviani
Mayang Noviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Raden Intan Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Perkembangan Bank Syariah

28 Mei 2020   19:11 Diperbarui: 28 Mei 2020   19:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mayang Noviani/1851030074/Akuntansi Syariah/E/4
Dosen pengampu : Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I.

Bank merupakan lembaga yang aktivitasnya berkaitan dengan keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary.

Bank sangat berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Hal ini tercermin pada pengertian perbankan pada pasal 1 ayat 2 UU No. 10 Tahun 1998 yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


Menurut Edy Wibowo (2005) Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini tata caranya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur'an dan Hadits. Muhammad (2004) menyatakan bahwa Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau yang biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berrdasarkan pada Al-Qur'an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Bank Syariah dibentuk sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak menerima sistem Bank Konvensional, sebagai sarana penyimpanan dana atau pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia hingga saat ini masih kurang menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Padahal, perbankan syariah global diperkirakan tumbuh dua kali lipat dalam kurun waktu 2011-2015 (Ahmad Syauqi). Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tidak menjamin perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. 

Pemikiran dan pemahaman masyarakat mengenai Bank Konvensional yang sudah dikenal sejak lama, tidak mudah untuk diarahkan kepada Bank Syariah. Selain itu, tenaga ahli atau sumber daya manusia yang kompeten pada bidang Bank Syariah menjadis alah satu penghambat berkembangnya perbankan syariah.

Kurangnya pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat mengenai perbedaan Bank Syariah dan konvensional menjadi faktor penghambat terpenting.

Keprecayaan masyarakat Islam terhadap Bank Syariah sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat Islam dalam berinvestasi dan penggunaan produk perbankan syariah. Banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa sistem pada Bank Syariah sama dengan bank konvensional. 

Banya dipertanyaan apakah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha-usaha bank-bank Islam tersebut, yang notabene bermaksud untuk menghindarkan pemungutan bunga dan bermaksud agar risiko dipikul bersama, apakah memang telah diselenggarakan sesuai dengan tujuan tersebut ataukah dalam pelaksanaannya ternyata hanya penggantian istilah belaka? (Sutan,1999).

Sutan Remy (1999) menyatakan bahwa pengamatan atau penelitian beberapa Ilmuan Islam menyebutkan bahwa bank-bank Islam dalam penyelenggaraan kegiatan usahanya, ternyata bukan meniadakan bunga dan membagi risiko, tetapi mempertahankan praktek pembebanan bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun