Mohon tunggu...
maria hidayati
maria hidayati Mohon Tunggu... -

i try to live the life to the fullest

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sudah sendiri ...

12 Mei 2011   04:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bukanlah orang yang bertipe romantis. Aku tidak bisa berkata-kata manis untuk membuat seseorang tertarik dan memperhatikanku. Aku tidak bisa membuat diriku menarik dengan membuat dan menaruh segala kepalsuan di wajah dan tubuhku. Aku sangat jarang memuji dan menyenangkan hati orang lain. Aku bukanlah tipe idaman para pria pada umumnya lantaran ego dan kebanggaanku yang terlalu tinggi.

Aku menganggap diriku sederhana, tanpa berbuat aneh aneh dan neko-neko. Aku menganggap diriku orang yang jujur sehingga sekali aku memuji orang lain, itu adalah benar-benar sebuah pujian yang tulus. Aku tidak pernah mengharapkan orang membalas dan mengingat kebaikanku karena aku akan sangat risih mendengar kalimat pujian dan sanjungan yang belum tentu benar dan tulus dari orang lain. Aku tidak suka mendandani diriku dengan bermacam-macam warna karena aku suka dengan semua anugrah yang telah diberikan berupa wajah dan bentuk tubuhku saat ini. Dan untuk itu aku bersyukur ….

Butuh waktu yang sangat lama bagiku untuk bisa melupakan perasaan sakit dan perasaan suka. Meski terkadang aku menyembunyikan semua perasaan dengan wajah porselen atau boneka India tersenyum, aku sedang berusaha untuk menekan semua perasaan suka dan benci itu. Ketika aku dipertemukan kembali dengan seseorang yang tidak bisa kugantikan posisinya dihatiku, aku diingatkan kembali pada semua usaha dan perjuangan untuk memperoleh perhatiannya di masa lalu. Bagaimana aku selalu berdoa siang malam, menghubungi setiap ada waktu, menulis buku harian, melamun di setiap kesempatan, menangis saat kesepian, tertawa saat berduaan dan terluka saat ditinggalkan. Semua itu adalah bagian dari masa lalu yang bisa kujadikan pelajaran bahwa apa yang sudah terlewatkan hanya bisa menjadi kenangan tanpa harus terulang.

Setelah aku mengenalmu kembali dengan kondisi dan situasi yang sudah berbeda, kau mengingatkanku kembali akan bagian dan cerita masa lalu. Meski semua sudah berlalu, ternyata aku mendapati masih ada sisa dan bagian dari dirimu yang belum hilang sepenuhnya. Aku benci hal itu … aku benci pada diriku sendiri … aku murka pada kelemahan perasaan. TUHAN … aku sampai berharap untuk meminta TUHAN memutar jam waktu dan berharap masih ada sisa diriku di hatimu.

Tapi ternyata, semakin hari semakin aku sadar bahwa aku terlalu berusaha keras untuk mencapai hal yang sudah tak mungkin untukku. Kita sudah punya kehidupan sendiri-sendiri. Aku tidak akan pernah sampai kesana karena aku sadar apa yang kupunya saat ini adalah yang terbaik. Semua yang sudah terjadi memang untuk menunjukkan bahwa kau belum tentu menjadi bagian terbaik bagiku.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun