Mohon tunggu...
Maya A. Pujiati
Maya A. Pujiati Mohon Tunggu... Blogger dan Seniman Botani

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Seni

Yuanito Eliazar, Seniman Botani Indonesia, Menangkan Margaret Flockton Award lewat Goresan Pensil dan Pena

10 Agustus 2025   08:15 Diperbarui: 10 Agustus 2025   17:44 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juara 1  Margaret Flockton Award 2025 (Sumber: www.botanicgardens.org.au)

Dunia seni botani Indonesia kembali patut berbangga. Salah seorang seniman muda,  Yuanito Eliazar  (22), berhasil meraih penghargaan Margaret Flockton Award 2025 di Australia.  Informasi kemenangannya diumumkan pada saat pembukaan Pameran Seni Botani di ruang galeri Botanic Garden of Sydney, Australia, tanggal 8 Agustus 2025 lalu. Pameran akan berlangsung tanggal 8-29 Agustus 2025. Pecinta seni botani dapat mengikuti pamerannya  secara online melalui tautan resminya: Margaret Flockton Award 2025 Gallery.

Sekilas tentang Margaret Flockton Award

Merujuk pada informasi di situs resmi Botanic Garden of Sydney,  Margaret Flockton Award  adalah salah satu penghargaan  level Internasional di bidang seni botani, yang diselenggarakan tahunan. Penghargaan ini difokuskan untuk mengapresiasi karya ilustrasi botani ilmiah.

Sesuai namanya, penghargaan ini sekaligus untuk memperingati kontribusi Margaret Flockton (1861–1953), ilustrator ilmiah pertama Royal Botanic Garden Sydney, terhadap ilustrasi botani ilmiah Australia.

Setiap tahun, ilustrator dari seluruh dunia mengirimkan gambar yang akurat secara ilmiah yang menyertai deskripsi taksonomi suatu tumbuhan yang telah dipublikasikan. Ilustrasi harus dengan jelas menyoroti semua ciri khas spesies tersebut. Ilustrasi taksonomi asli berupa gambar hitam putih yang sangat detail, terutama dibuat dengan pena dan tinta, pensil, atau digital.

Penghargaan Margaret Flockton sendiri disponsori oleh keluarga Maple-Brown dan Foundation & Friends of the Botanic Gardens.

Mengenal  Yuanito Eliazar

Selain patut berbangga atas prestasinya, ada banyak hal  unik  dan istimewa yang bisa digali dari  Yuanito Eliazar (22). Pemuda asal Pangkalpinang,  yang biasa dipanggil Sinyu ini, bukan berlatar belakang seni rupa maupun biologi. Ia  adalah mahasiswa jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang Universitas Diponegoro. Ia juga termasuk seniman kidal dengan cara memegang pensil yang tidak biasa, tapi karyanya luar biasa.

Hasil wawancara singkat dengan Sinyu, ia mengaku suka menggambar sejak kecil dan juga suka dengan tema-tema alam. Namun, ia mulai fokus menggambar secara akurat sejak 2020.  Hal itu terpicu saat ia menemukan hal menarik yang disebut  Seni Botani. Pembatasan karena pandemi Covid-19 dan keputusannya untuk menunda kuliah, tampaknya membuat Sinyu bisa sangat intensif menjelajahi internet untuk belajar banyak tentang dunia gambar dan seni botani secara mandiri.

Sinyu biasa menggunakan alat gambar berupa pena dan tinta di atas kertas, namun ia juga kadang-kadang menggunakan pensil grafit dan pensil warna. Ia lebih dominan memilih media pena dan pensil grafit, karena menurutnya, dengan menggunakan media tersebut,  ia tidak perlu pusing memikirkan campuran atau lapisan warna, sehingga waktu pengerjaan  bisa lebih singkat.

Setelah belajar cukup banyak secara mandiri, Sinyu mulai membidik kompetisi untuk menjajal kemampuannya, salah satunya Margaret Flockton Award. Hal itu karena, kriteria ilustrasi yang dinilai sangat sesuai dengan media yang dipilihnya, yaitu pena dan pensil.  Tahun 2024 ia memberanikan diri untuk mengirim karya secara online, dan ia memenangkan predikat juara 2, dan tahun 2025 ini berhasil menjadi juara 1.

Bagaimana Sinyu memandang pencapaiannya, berikut  penuturannya dalam wawancara dengan penulis, "Saya telah lama bermimpi untuk memenangkan award ini sejak mulai terjun ke ilustrasi botani hitam putih. Bagi saya, ini adalah pencapaian yang penting dalam menilai sejauh mana saya telah tumbuh dan berkembang dalam keahlian mengerjakan ilustrasi botani. Saya berharap untuk terus berkembang dan menginspirasi orang-orang untuk lebih memperhatikan objek karya botaninya dan mencoba membuat ilustrasi botani."

Proses Kreatif untuk Margaret Flockton Award

Karya Yuanito Eliazar (Sumber: https://www.botanicgardens.org.au/margaret-flockton-award-2025-gallery)
Karya Yuanito Eliazar (Sumber: https://www.botanicgardens.org.au/margaret-flockton-award-2025-gallery)

Penghargaan Margaret Flockton Award (MFA) memiliki kriteria yang tidak mudah, karena setiap unsur tumbuhan harus digambar dengan detail dan otentik seperti aslinya.  Menurut Sinyu, objek ilustrasi yg diikutsertakan pada MFA tahun ini merupakan komisi spesies baru. Pengerjaan paling rumit  ada pada bagian menentukan layout. Ia menghabiskan beberapa hari untuk mendapatkan inspirasi dan ide untuk tata letaknya. Selain itu, pembuatan sketsa perbungaan juga lumayan memakan waktu karena harus digambar mirip satu-persatu. Gambaran tersebut mungkin berguna bagi seniman-seniman botani yang ingin mencoba mengikuti kompetisi Margaret Flockton.

Yuanito Eliazar dan IDSBA


Seperti diketahui, Yuanito Eliazar juga merupakan salah seorang anggota dari Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA). Perkumpulan seniman ini didirikan tahun 2017 oleh Eunike Nugroho dan Ibu Jenny Kartawinata. Tujuan utama pendirian IDSBA adalah untuk mewadahi  para pecinta seni botani dari berbagai kalangan, baik seniman, fotografer, peneliti, pecinta tumbuhan, dan lain sebagainya.

Cerita Sinyu kepada penulis tentang IDSBA, "Saya awalnya mengenal IDSBA melalui bio Instagram Eunike Nugroho saat sedang stalking mengenai keberadaan seni botani di Indonesia pada 2020. Kebetulan waktu itu saya gapyear, jadi memutuskan untuk bergabung tahun depannya saat saya sudah menjadi mahasiswa."


Sinyu merasakan banyak sekali manfaat semenjak bergabung dengan IDSBA. Manfaat  paling signifikan menurutnya adalah dorongan dan inspirasi untuk terus berkarya serta koneksi antara member. Sesama anggota saling mengayomi dan menginspirasi, baik melalui grup, chat, maupun program BMB (Belajar Mandiri dan Berbagi).


Adapun harapan Yuanito setelah kemenangannya yang kedua kali pada kompetisi Margaret Flockton,  seni botani lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat luas, sehingga bukan lagi menjadi sesuatu yang asing di telinga. Hal ini menurutnya terkait dengan bagaimana kita sebagai manusia mengenali dan menyadari kekayaan alam di sekitar kita.

Inspirasi bagi Anak Muda

Keberhasilan Yuanito Eliazar di ajang Internasional menjadi berita yang menyegarkan pada bulan kemerdekaan ini. Hal ini semoga menjadi inspirasi bagi para pemuda di tanah air, untuk menumbuhkan semangat dalam menekuni hal positif apapun yang disukai. Ketika minat dan rasa ingin tahu bergabung dengan ketekunan dan kegigihan, akan ada saatnya hal itu berbuah manis.  Selamat Yuanito Eliazar, semoga makin gemilang karyanya, dan sukses juga untuk studinya di program Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Bagi yang ingin mengenal karya-karya Sinyu, silakan kunjungi akun instagramnya: @galleryofsinyu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun