Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Marzuki Ali Cs Dipecat, Siasat Demokrat Memuluskan AHY pada Pilpres 2024?

27 Februari 2021   18:16 Diperbarui: 27 Februari 2021   19:30 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu kudeta dalam tubuh Partai Demokrat terus bergulir dan makin menghangat. Terbaru adalah terdapat 7 kader partai yang dipecat. Mereka-mereka yang terkena perlakuan tak terhormat itu adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianyo, Syofwatilah Mohzaib, Ahmad Yahya, Jhoni Allen Marbun, dan Marzuki Ali.

Dua nama terakhir, boleh dikatakan merupakan figur penting dalam tubuh partai. Jhoni Allen Marbun merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi berlambang Mercy itu. Malah yang bersangkutan sudah tiga periode menduduki jabatan tersebut. Lain Jhoni, lain pula Marzuki Ali. Beliau adalah anggota senior dalam tubuh partai dan pernah menduduki jabatan penting di sana. Marzuki Ali pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai dan juga pernah merasakan enaknya menjadi ketua DPR pada tahun 2009.

Alasan dibalik pemecatan ke-7 kader partai itu adalah mereka dinilai telah bersekongkol dengan pihak lain untuk mengambilalih kepemimpinan dalam partai yang saat ini di dijabat oleh putera SBY yakni AHY. Mereka dipandang telah mengganggu kehormatan, intergritas, dan wibawa Partai Demokrat. Khusus untuk seorang Marzuki Ali, beliau dipecat karena dianggap telah bersalah melakukan tingkah laku buruk dengan tindakan dan ucapannya yang secara terbuka, mengumbar melalui media, tentang adanya kebencian dan permusuhan dalam internal partai. 

Menanggapi alasan dibalik keterlibatan hingga berujung pada aksi pemecatan dirinya, jauh sebelumnya, Marzuki Ali secara pribadi telah melakukan klarifikasi dengan mengatakan bahwa justru dirinya yang merasa telah difitnah dan dibully oleh beberapa anggota kader muda dari dalam partai sendiri. Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa apa yang dilakukannya merupakan cara atau jalan untuk membebaskan partai dari pengerdilan yang dilakukan melalui pembelokkan cita-cita luhur pendiri partai.

Marzuki Ali mengaku bahwa ia melakukan hal tersebut untuk membela kebenaran. Walaupun demikian, pada akhirnya ia bersama ke-6 kader lain, tetap dipecat atas desakan dari para pemimpin, pengurus, dan kader partai lainnya. Menjadi pertanyaan adalah apakah pemecatan gelombang pertama yang melibatkan Marzuki Ali Cs, dapat dikatakan sebagai suatu siasat atau cara dari Demokrat untuk memuluskkan AHY pada Pilpres 2024 nanti?

Diketahui bahwa walaupun Pilpres 2024 masih lama penyelenggaraannya akan tetapi, akhir-akhir ini beberapa partai justru secara terang-terangan telah menyebut siapa saja sosok-sosok yang diunggulkan pada pesta demokrasi tersebut. Beberapa badan survei juga telah melakukan polling dan menemukan figur-figur yang dikehendaki masyarakat untuk menduduki kursi nomor satu RI. Bagaimana dengan Partai Demokrat?

Demokrat memang selalu mengandalkan AHY untuk ikut bertaruh pada 2024. Akan tetapi, banyak pihak yang meragukan kredibilitas dan kapasitas dari putera SBY itu dalam hal memimpin. AHY dipandang tidak memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Menjadi ketua didemokrat saja, banyak pihak yang menilai bahwa itu terjadi karena SBY berada di belakangnya. Ada anggota partai yang mengatakan bahwa sebagai seorang ketua partai, AHY tidak egaliter dan tidak mampu menyatukan faksi yang lain. Kalau itu benar maka, memang AHY tidak memiliki kapasitas atau bekal yang cukup untuk bersaing pada 2024.

Karena situasi itu, Partai Demokrat sejauh ini masih abu-abu bahkan gelap dalam hal menentukan siapa sosok yang tepat yang dapat diusung nantinya. Malahan, ada pihak yang menyarankan agar partai yang didirikan SBY itu, tidak perlu gengsi atau malu untuk mencari sosok lain yang tepat di luar tubuh partai. Demokrat harus menemukan sosok itu dahulu saat ini, baru berbicara tentang peluang untuk menang pada Pilpres 2024.

Diketahui bahwa selain kesulitan menemukan sosok yang tepat untuk Pilpres 2024, Partai Demokrat juga mengalami penurunan suara, dalam dua kali Pemilihan Umum terakhir. Kedua masalah ini yang membuat para kader partai menjadi terpecah dan berselisih, hingga berujung pada isu kudeta yang berbuntut pada aksi pemecatan.

Bagaimanapun saran dari banyak pihak agar Demokrat mencari sosok lain sebagai jagoan pada Pilpres 2024, itu tak akan digubris. AHY akan tetap dijadikan pilihan pertama untuk itu. Sementara, para kader yang mulai merasakan aroma kekalahan jika AHY tetap dipaksakan mencari alternatif lain hingga muncul adanya isu kudeta. 

Tak dapat dipungkiri bahwa melakukan kudeta, tentu bukanlah jalan terhormat untuk sampai pada tujuan baik itu. Akan tetapi, melihat kenyataan bahwa jalan baik itu sulit untuk dirintis maka, kudeta menjadi pilihan tepat bagi kader-kader yang menginginkan adanya perubahan. Melalui jalan tak terhormat itu, mereka mencoba untuk mencari pilihan yang dirasa lebih tepat agar Demokrat tetap menjadi lawan yang patut diperhitungkan dalam Pilpres 2024, menjadi pilihan bijak. Mereka yang dianggap membelot, rasanya tidak rela Demokrat terus merosot dan terpuruk dalam pemilu kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun