Mohon tunggu...
Mawani Gultom
Mawani Gultom Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Mulailah dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bu, Jangan Marah

11 Oktober 2019   10:10 Diperbarui: 11 Oktober 2019   10:44 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan marah Bu, pulang sekolah saya membantu bapak bekerja," matanya basah dan ia menunduk.

"Kerja apa?"

"Mengangkat tanah, Bu," air matanya jatuh

"Jangan menangis" kataku sambil mengusap air matanya 

"Sampai jam berapa kamu kerja?" Tanyaku lagi

"Sampai jam 5 sore bu, siap itu saya makan, mandi, dan langsung tertidur karena saya sudah capek" air matanya mengalir semakin deras

Sudah beberapa kali ia tidak mengerjakan tugas dan setiap kali diberi pertanyaan ia tidak bisa menjawab.

Bulan yang lalu, ia datang ke sekolah dengan kaki yang pincang. Ia kesakitan ketika berjalan. Aku menghampirinya dan menanyakan penyebabnya. 

"Sudah tiga hari saya ngangkat air bu, gak ada air di rumah kami. Jadi saya harus ngangkat air" jawabnya

"Seimbangkanlah nak. Kalau tangan kiri sudah capek gantian dengan tangan kanan" kataku menasehatinya

"Kek mana gantian bu, sekali bawa harus dua ember kanan kiri biar cepat" ia menjawabku dengan menunjukan deretan giginya yang membuatku juga hanya bisa berlalu sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun