Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mertua Sebagai Orang Tua Kedua

14 Mei 2024   10:48 Diperbarui: 14 Mei 2024   10:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar. Kompas.com


 "Dialah (Allah) yang menciptakan manusia dari air (mani). Lalu, Dia menjadikannya mempunyai  nasab (yaitu hubungan darah) dan shihr (yaitu hubungan perkawinan)," (QS. Al-Furqan [26]: 54).



Berbincang tentang hubungan mertua menantu, sepertinya tidak akan pernah usai. Menjalin chemistry antara keduanya merupakan hal yang susah-susah gampang. Semua pasti bermimpi punya menantu-mertua yang baik, saling menyayangi, saling mengasihi dan menyangi. Namun tidak sedikit hubungan antara dua tokoh ini, tidak terjalin baik dan bahkan menjadi salah satu alasan tetaknya hubungan rumah tangga.

  Persis kaya sinetron, kumenangiiiiis..., yang menjadi tontonan setia emak-emak.


Terkait hal ini, jujur merupakan pengalaman pribadi. Dari lima pasangan keluarga kami (anak-anak orang tua saya) ada satu biduk rumah tangga yang  karam. Hal ini tidak terlepas dari hubungan mertua menantu yang memang kurang sehat.
Demi terciptanya kedamaian dunia kerumahtanggaan, dan terjalin chemistry antara dua tokoh utama ini, maka perlu dipahami  bebrapa poin dasar yang menjadi kunci hubungan baik mertua menantu.

 Di sini saya angkat dari sudut seorang menantu.


Sayangi Mertua Sebagai Orang Tua Kedua


Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda:

"Yang paling berhak atas seorang perempuan adalah suaminya. Yang paling berhak atas seorang lelaki adalah ibunya." (HR Tirmidzi).


Maksud dari hadits di atas sesungguhnya adalah, sebagai gambaran peran bahwa sebagai mana anak menghormati dan menyayangi orang tuanya. Seperti itu pula kepada mertua. Tidak selalu mertua-menantu terlihat begitu akrab seperti orang tua dan anak.  Yang paling penting adalah ada etika, rasa hormat dan menghargai mertua selayaknya orang tua, hal ini sudah cukup menjadi modal awal terciptanya chemistry. Seperti kita berharap pasangan kita menganggap orang tua kita adalah orang tuanya, maka begitu pun sebaliknya.


Menghargai Hubungan dan Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua


Sebagai menantu cobalah untuk tidak "merecoki" tidak terlalu mencampuri urusan kewajiban anak akan orang tuanya, bahkan jika mampu semakin memperbaiki bakti kepada orang tua dan mertua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun