Nah pembaca, mari kita meluaskan hati kita, dengan kata maaf agar selama bulan Ramadan Allah berkenan memberikan Rahmat dan Ampunan. Mari kita leburkan dendam di hati mumpung Allah masih memberi kesempatan.
Adalah keliru budaya kita selama ini yang bersimpuh memohon maaf setelah salat Idul Fitri. Karena yang benar adalah meminta maaf dan saling memaafkan sejak Ramadan dimulai. Agar Allah berkenan dan ibadah kita lebih baik lagi.
Mari kita saling memaafkan  diawali kepada saudara terdekat, orang tua, kakak dan adik serta sahabat, handai taulan dan kaum muslimin secara umum. Mari isi bulan penuh ampunan dan pahala ini dengan saling memaafkan.
Untuk menutup artikel ini izinkan saya melantunkan Syair populer dari Sufi Abu Nawas yang dipopulerkan oleh nasyid Raihan
Ilahi lastu lil firdausi ahlaa
Wa laa aqwa 'alaa naaril jahiimi
Fahabli taubataw waghfir dzunuubi
Fa innaka ghofirudz dzam bil 'adhiimi.
Wahai Tuhan, ku tak layak ke surgaMu.
Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu
Ampunkan dosaku, terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkaulah pengampun dosa-dosa besar.
Dosa-dosaku bagaikan pepasir di pantai
Dengan RahmatMu ampunkan daku oh Tuhanku
 Ramadan bercerita 2024.
Ramadan bercerita 2024 hari ke-2
Selasa 12. Maret 2024
