Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menikahlah di Waktu yang Tepat Bukan di Waktu yang Cepat

12 Februari 2024   14:51 Diperbarui: 12 Februari 2024   15:22 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar.ilustrasi pixabay

     "Kapan mau nikah? Udah kepala tiga loh!"

     "Hei jangan pilih-pilih tebu!"

      "Udah buruan, kita-kita udah punya.                    buntut tiga loh!"

Memangnya siapa yang tidak ingin menikah?

Sebagai manusia normal dan sesuai fitrah, tentu saja kerinduan itu acap kali menyapa. Karena pernikahan adalah impian terindah terutama bagi seorang perempuan.

Beberapa pertanyaan di awal artikel ini,  kerap kali mampir kepada diri saya beberapa tahun yang lalu.  Iya, kawan-kawan seleting saya hampir semua sudah beranak tiga dan ada yang sudah gadis atau bujang pula.

Pertanyaan-pertanyaan  meresahkan jiwa itu kini tak lagi ada. Sejak lima tahun yang lalu, hidup saya tak lagi bagai angka satu. 

 Kaya lagunya Caca Handika.
Makan... makan sendiri,  minum... minum sendiri, semua ku sendiri...!

Setelah menanti dalam kesabaran, Allah datangkan jodoh yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Nah ini yang namanya "Indah pada waktunya" Atau "Kesabaran berbuah manis"

Pada waktu yang tepat Allah mengirimkan saya seorang suami yang penuh pengertian, dewasa, tidak segan membantu urusan perdapuran, mudah meminta maaf sampai saya jadi malu sendiri karena biasanya istrilah yang mudah minta maaf. Ya begitu banyak kebaikan (setidaknya itu menurut saya) meski terkadang dia agak posesif namun masih dalam batas yang wajar.

Coba kalo dulu, saya buru-buru nikah, saat kedewasaan mental dan spiritual masih labil, saat pendidikan dan bekal sebagai seorang pendidik masih nol besar, saat ego jiwa masih dominan meraja. Mau dibawa ke mana rumah tangga kami?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun