Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Demi Konten, Akhir Sang Youtober

3 Oktober 2022   05:22 Diperbarui: 3 Oktober 2022   05:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi gambar: Sindonews.com

Rumah beraksen kolonial diatas bukit itu masih berdiri tegak walaupun sebagian atapnya telah ambruk. Seperti rumah tua pada umumnya, halaman yang mengitari rumah sangatlah luas. Bangunan utama berdiri tepat ditengah halaman, dengan beberapa patung manusia yang sudah rusak di beberapa sudut.

Aji membuka pagar setinggi 3 meter. Bunyi berderit yang menyakitkan telinga terdengar dari bagian pagar yang berkarat. Malam ini pemuda itu bermaksud mengadakan live streaming untuk channel Youtubenya. Minggu lalu, live streaming-nya mendulang penonton hampir seratus ribu, dan itu membuat namanya terkenal sebagai pemilik channel uji nyali yang pemberani.

Suasana ditaman tidak terlihat jelas. Wajar saja. jam sudah menunjukkan lewat tengah malam.  Langit terlihat mendung, menyembunyikan bulan entah dimana. Satu-satunya penerangan, berasal dari senter yang ia bawa.

"Bismillahirrahmanirrahim..." ia berucap lirih sambil terus berjalan.

Ponsel ditangannya segera dihidupkan. Dengan cepat ia membuka aplikasi Youtube dan bersiap untuk melakukan live streaming mengelilingi rumah ini. Dari komentar yang masuk, beberapa berkata akan memberikan reward jika Aji sanggup menyelesaikan uji nyali hingga subuh. Karena hal itu, Aji semakin bersemangat.

***

Aji berjalan mengelilingi bagian luar rumah sebelum pada akhirnya ia masuk. Beberapa daun jendela telah hilang, dan tumbuhan liar tumbuh subur dibeberapa titik. Suasana didalam rumah tidak semenyeramkan yang ia kira. Dia sempat melihat beberapa alat pertukangan. Besar kemungkinan, pemilik rumah bermaksud merenovasi rumah tua ini. Dukungan untuk Aji terus mengalir di channel Youtube. Para penonton memuji keberaniannya dan beberapa dari mereka meminta pemuda itu untuk melakukan penelusuran lebih jauh.

Setelah cukup lama berkeliling, Aji menemukan tempat untuk menunggu hingga waktu subuh tiba. Sebuah ruangan kecil tepat dibawah tangga. Menurut perkiraannya, tempat itu adalah bekas gudang. Sesekali ia menjawab pertanyaan dari penonton sampai akhirnya kantuk menyerang. Aji merebahkan badannya dilantai dan tetap melakukan live streaming. Sampai akhirnya menjelang subuh, ponselnya mati karena kehabisan daya.

***

DIKIRA GELANDANGAN, KORBAN TERTIMPA RERUNTUHAN RUMAH ADALAH SEORANG YOUTUBER

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun