Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Hakikat Kemerdekaan

6 Agustus 2022   10:33 Diperbarui: 8 Agustus 2022   07:59 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  ninews.id

lagu 'Hari Merdeka' ciptaan H Mutahar:

Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita.

Lagu  hari kemerdekaan 17 Agustus ini sudah sangat mendarah daging dalam tiap jiwa-jiwa bangsa Indonesia. Sebuah lagu yang sederhana namun mengisyaratkan tafsir tersirat yang panjang, gambaran perjuangan para pahlawan.  Selalu dengan hati haru biru yang membuncah dada tiap kita menyanyikannya pada tanggal 17 Agustus. 

Dengan gegap gempita seluruh rakyat Sabang sampai Merauke tumpah ruah merayakan dengan gembira seolah-olah kita dengan bangga mengusung dada " ini lah kami andil dalam menghargai  dan memaknai kemerdekaan. 

***

Tujuh puluh tujuh  usia kemerdekaan Indonesia, usia yang cukup dewasa bagi sebuah Negara, telah terbukti secara kemajuan pembangunan, pendidikan, sosial dan politik, Bahkan intelektualitas, Indonesia telah maju kedepan. Menuju era persaingan negara berkembang. 

Di lihat dari kacamata Bangsa luar, Indonesia tetap menjadi bangsa yang gemah ripah loh jinawi, tidak sedikit warga asing dengan bangga  hati berkunjung, mulai dari destinasi wisata, ragam kuliner, budaya dan keramahan  warga Indonesia. Bahkan tak segan WNA merubah kewarganegaraan menjadi WNI. Bahwasanya ini sebagai bukti Indonesia negara yang ramah dan pantaslah  menjadi prioritas bagi mereka. 

Untuk mempertahankan keramahan serta kemerdekaan Indonesia dalam memasuki usia yang ke 77 ini, tidak sekadar dengan gegap gempita dan kemeriahan saja, menyanyikan lagi  penuh hidmat dengan kebanggaan. namun harus dibarengi dengan aktivitas nyata  yang dilakukan bangsa dan masyarakat sebagai bukti cinta tanah air dan penghargaan terhadap perjuangan. 

Dengan cara apa ? dengan banyak cara, dan cara paling utama adalah mengikis sifat penjajahan didalam diri kita.  

Penjajahan mengajarkan akan kedzoliman, merampas hak, memaksakan kehendak serta banyak lagi karakteristik buruk menjadi sifat penjajah. Artinya sebagai ummat dari bangsa  yang merdeka, adalah berupaya untuk melepaskan sifat-sifat penjajahan dalam tiap  individu sebagai masyarakat merdeka.

Ketika kita merayakan kemerdekaan, dengan meriah dan suka cita serta berbangga, akan tetapi masih melakukan kedzoliman, lisan suka menghina dan merendahkan sesama, fisik digunakan untuk menyakiti orang lain, merugikan dan suka merampas hak orang lain, , membiarkan hati penuh dendam,  banyak maksiat menurutkan hawa nafsu, tiada pernah puas akan dunia, mengikuti gaya hidup negara dan orang lain, dan tidak memiliki jati diri adalah bentuk dari penjajahan itu sendiri. Dengan kata lain kita masih membiarkan warisan penjajahan bersemayam dalam diri.

Mengisi kemerdekaan dengan membuat program perbaikan diri secara fisik dan jiwa. Seperti menjauhkan diri dan orang lain dari kedzoliman yang kita perbuat, dan memahami apa hak-hak orang lain sehingga kita mampu menghargai dan terhindar dari merugikan orang lain. Terus berbuat baik dan berkarya untuk bayak memberi bermanfaat. Terus mengupgrade diri tanpa pernah berhenti.

Mari kita mengisi kemerdekaan Indonesia dengan belajar dan berupaya untuk memerdekakan diri kita sendiri Membersihkan hati dari segala bentuk penjajahan jiwa dan raga. Agar terbebas dan merdeka.

Merdeka.

Serang 06 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun