Mudik dengan sepeda motor sering dilakukan orang meski relatif kurang aman. Sepeda motor tidak memiliki bodi pelindung seperti halnya mobil. Namun banyak disukai karena memungkinkan digunakan untuk melewati jalan alternatif (jalan / gang tikus) yang tak mungkin dilakukan bila berkendara dengan mobil. Yang perlu diperhatikan bagi pemudik dengan sepeda motor ini ialah pentingnya menggunakan pelindung kepala (helm) dan perlengkapan berkendara motor lainnya seperti sarung tangan, jaket dan sepatu.
Para pengendara bisa tidur atau sekedar beristirahat sejenak melepas lelah di pos-pos pelayanan (tenda) yang tersedia atau di SPBU biasanya juga disediakan tempat khusus untuk beristirahat (rest area).Â
Berhenti sejenak selain untuk mengistirahatkan tubuh agar stamina pulih juga mendinginkan mesin agar kondisi mesin kendaraan tetap prima. Harapannya, tubuh segar setelah beristirahat, konsentrasi mantap dan berkendara pun menjadi maksimal.
Sebagian pemudik baik yang memegang kemudi (sopir) maupun yang jadi penumpang kadang merasa perlu menelan obat anti mabuk agar selama perjalanan tidak mual dan muntah-muntah (mabuk). Kondisi setiap orang tidak sama, ada yang kuat namun tidak sedikit yang mudah gontai karena mabuk. Â
Demikian pula dengan perjalanan jarak jauh menggunakan kapal laut, kereta api atau bahkan pesawat udara. Yang namanya mabuk akibat perjalanan bisa saja menimpa siapa saja yang melakukan perjalanan itu.
Mudik menggunakan kereta api dan pesawat lebih efisien Â
Moda transportasi berupa kereta api dinilai sangat aman. Kata orang, kereta api merupakan alat transportasi yang sangat dihormati he..he.. . Ketika kereta melintas di jalan raya maka semua kendaraan harus berhenti dulu, distop dengan palang. Kereta api lewat dulu kemudian kendaraan lain boleh berjalan setelah palang kereta dibuka.
Sekarang layanan transportasi  dengan menggunakan kereta api (KA)  terasa nyaman meski di kelas ekonomi sekalipun. Gerbong bersih, dilengkapi AC dan toilet yang nggak bau pesing lagi. Mudik dengan KA bukan hanya nyaman namun juga aman. Polisi khusus KA (Polsuska) setiap saat berpatroli dari gerbong ke gerbong untuk menciptakan rasa aman bagi para penumpang.
Memang pernah terjadi kecelakaan kereta api, KA satu berbenturan dengan KA lainnya karena kesalahan teknis. Atau karena gerbong kereta keluar dari rel (anjlok) sehingga terguling dan menyebabkan  perjalanan dengan KA menjadi sedikit terganggu. Biasanya jalur kereta api ditutup untuk sementara waktu. Setelah perbaikan dilakukan maka jalur kereta dibuka kembali untuk difungsikan sebagaimana mestinya.
Sejauh ini mudik dengan KA selalu mendapatkan perhatian khusus di hati rakyat Indonesia. Jauh-jauh hari sebelum lebaran (Idul Fitri) tiba, banyak calon pemudik berbondong-bondong menjubeli stasiun KA untuk membooking tiket agar bisa mudik dengan KA karena ongkosnya relatif murah.Â