Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Mudik Cerdik Pilihan

"Nggak Kapok" Mudik dengan Pesawat tetap Efisien dan Simpel

28 Mei 2019   17:20 Diperbarui: 28 Mei 2019   17:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjubel antri beli tiket pesawat (dok.pri)

Menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, berlebaran dan bermudik-ria merupakan serangkaian momen penting yang telanjur melekat kuat di tengah masyarakat Indonesia.  

Padahal di dalam ajaran Islam, yang namanya acara mudik itu nggak pernah ada. Mudik atau kebiasaan pulang ke kampung halaman masing-masing sejatinya merupakan tradisi (budaya) yang telah berkembang sekian lama di Indonesia.  

Sebagian masyarakat yang non muslim pun kadang juga turut bermudik ria ke daerah asalnya karena memang mereka juga sedang libur panjang, cuti bersama yang  bertepatan dengan hari libur nasional keagamaan, Hari Raya Idul Fitri.
Mudik bagi sebagian orang sudah menjadi sebuah keharusan karena harus dilakukan meski dalam keadaan apapun. Katanya nggak afdol kalau tidak bermudik ria. 

Setelah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun belum sempat pulang ke kampung halaman. Maka di momen menjelang lebaran itu mereka merasa perlu (wajib) pulang kampung untuk berkumpul kembali dengan orang tua atau sanak keluarga tercinta.

Sedemikian pentingnya momen mudik lebaran ini, mengingat hal itu sudah menjadi tradisi rakyat Indonesia, sampai-sampai pemerintah pun ikut terlibat memfasilitasi dengan menggulirkan program mudik gratis.  

Program mudik gratis tak lain bertujuan agar arus mudik lebaran berjalan dengan tertib, lancar, aman dan selamat sampai tujuan. Program mudik gratis juga bermaksud membantu sebagian masyarakat yang sebenarnya sangat berkeinginan untuk mudik namun terkendala oleh minimnya ongkos perjalanan.

Mudik aman, nyaman dan simpel  

Sesederhana apapun acara mudik yang akan dilakukan pastinya tetap membutuhkan persiapan. Baik persiapan mental maupun fisik (stamina). Selain itu juga persiapan finansial (uang atau bekal makanan).  

Dengan semakin sempurnanya proyek pembangunan jalan raya maupun jalan tol di berbagai daerah di Indonesia memungkinkan acara mudik berlangsung dengan lancar tanpa harus berlama-lama terjebak dalam kemacetan arus lalu lintas. 

Bermudik ria bisa dilakukan dengan kendaraan pribadi maupun alat transportasi  umum berupa bus, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. Sebagian orang lebih memilih menggunakan alat transportasi umum dengan alasan lebih hemat biaya dan tenaga.  

Bermotor ria (dok.WA grup sebelah)/liputan6.com
Bermotor ria (dok.WA grup sebelah)/liputan6.com
Bagi keluarga kecil (dengan 1 anak kecil) yang jarak kampung halamannya tidak begitu jauh, misalnya antar daerah dalam satu kabupaten (kota) atau antar kabupaten (kota) dalam satu propinsi maka acara mudik bisa dilakukan dengan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil.  

Mudik dengan sepeda motor sering dilakukan orang meski relatif kurang aman. Sepeda motor tidak memiliki bodi pelindung seperti halnya mobil. Namun banyak disukai karena memungkinkan digunakan untuk melewati jalan alternatif (jalan / gang tikus) yang tak mungkin dilakukan bila berkendara dengan mobil. Yang perlu diperhatikan bagi pemudik dengan sepeda motor ini ialah pentingnya menggunakan pelindung kepala (helm) dan perlengkapan berkendara motor lainnya seperti sarung tangan, jaket dan sepatu.

Mudik dengan sepeda motor meski beresiko namun masih diminati (dok.pri)
Mudik dengan sepeda motor meski beresiko namun masih diminati (dok.pri)
Kondisi fisik yang menurun sehingga seorang pemudik yang berkendara dengan motor atau mobil terlihat kelelahan atau bahkan mengantuk maka alangkah baiknya bila mereka  beristirahat terlebih dulu. Biasanya saat musim mudik seperti ini di pinggir-pinggir jalan tersedia pos-pos  pelayanan arus mudik lebaran yang sengaja disiapkan oleh pihak kepolisian dan PMI.  

Para pengendara bisa tidur atau sekedar beristirahat sejenak melepas lelah di pos-pos pelayanan (tenda) yang tersedia atau di SPBU biasanya juga disediakan tempat khusus untuk beristirahat (rest area). 

Berhenti sejenak selain untuk mengistirahatkan tubuh agar stamina pulih juga mendinginkan mesin agar kondisi mesin kendaraan tetap prima. Harapannya, tubuh segar setelah beristirahat, konsentrasi mantap dan berkendara pun menjadi maksimal.

Sebagian pemudik baik yang memegang kemudi (sopir) maupun yang jadi penumpang kadang merasa perlu menelan obat anti mabuk agar selama perjalanan tidak mual dan muntah-muntah (mabuk). Kondisi setiap orang tidak sama, ada yang kuat namun tidak sedikit yang mudah gontai karena mabuk.  

Demikian pula dengan perjalanan jarak jauh menggunakan kapal laut, kereta api atau bahkan pesawat udara. Yang namanya mabuk akibat perjalanan bisa saja menimpa siapa saja yang melakukan perjalanan itu.

Mudik menggunakan kereta api dan pesawat lebih efisien  

Moda transportasi berupa kereta api dinilai sangat aman. Kata orang, kereta api merupakan alat transportasi yang sangat dihormati he..he.. . Ketika kereta melintas di jalan raya maka semua kendaraan harus berhenti dulu, distop dengan palang. Kereta api lewat dulu kemudian kendaraan lain boleh berjalan setelah palang kereta dibuka.

Sekarang layanan transportasi  dengan menggunakan kereta api (KA)  terasa nyaman meski di kelas ekonomi sekalipun. Gerbong bersih, dilengkapi AC dan toilet yang nggak bau pesing lagi. Mudik dengan KA bukan hanya nyaman namun juga aman. Polisi khusus KA (Polsuska) setiap saat berpatroli dari gerbong ke gerbong untuk menciptakan rasa aman bagi para penumpang.

Memang pernah terjadi kecelakaan kereta api, KA satu berbenturan dengan KA lainnya karena kesalahan teknis. Atau karena gerbong kereta keluar dari rel (anjlok) sehingga terguling dan menyebabkan  perjalanan dengan KA menjadi sedikit terganggu. Biasanya jalur kereta api ditutup untuk sementara waktu. Setelah perbaikan dilakukan maka jalur kereta dibuka kembali untuk difungsikan sebagaimana mestinya.

Sejauh ini mudik dengan KA selalu mendapatkan perhatian khusus di hati rakyat Indonesia. Jauh-jauh hari sebelum lebaran (Idul Fitri) tiba, banyak calon pemudik berbondong-bondong menjubeli stasiun KA untuk membooking tiket agar bisa mudik dengan KA karena ongkosnya relatif murah. 

Sebagian calon pemudik lebih  memilih memesan tiket secara online karena selain tidak perlu datang langsung untuk antri juga lebih efisien waktu dan tenaga. Pemerintah juga menyediakan program mudik gratis menggunakan moda transportasi kapal laut. Dalam hal ini PT. Pelni lah yang membantu merealisasikan program itu.

Bermudik ria dengan menggunakan moda transportasi udara berupa pesawat terbang bagi sebagian orang dianggap eksklusif dan wah. Namun sebagian pemudik menganggapnya hal itu biasa saja karena harga tiket pesawat terbang nyaris sama dengan harga tiket kereta api eksekutif sehingga sebagian pemudik lebih memilih mudik dengan pesawat terbang ketimbang dengan KA. 

Toh mudik dengan pesawat jauh lebih efisien karena lebih hemat waktu dan tenaga dengan jumlah ongkos yang kurang lebih sama.

Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap moda transportasi udara masih cukup tinggi meski belakangan tersiar kabar tentang musibah sering jatuhnya pesawat milik salah satu maskapai terkenal yang sempat mencoreng dunia penerbangan kita.

Mudik dengan menggunakan pesawat terbang bukan hanya nyaman namun juga diklaim yang paling aman. Tiketpun harus dibooking jauh-jauh hari kalau tak ingin kehabisan. Harga tiket pesawat biasanya ikut naik mendekati lebaran tiba. Tiket bisa dipesan secara online dengan prosedur yang simpel pula.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Mudik Cerdik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun