[caption id="attachment_267703" align="aligncenter" width="400" caption="Masjid Rahmat di Kembang Kuning Surabaya"][/caption] Sejarah penyebaran Islam di Surabaya masih menyisahkan bekas. Terutama peran serta Raden Rahmad atau yang dikenal dengan nama Sunan Ampel. Salah satu dari sembilan wali ini memiliki banyak napak tilas di Surabaya. Salah satunya adalah Masjid Rahmat di kawasan Jalan Kembang Kuning, Surabaya. Tidak banyak yang tahu, bahwa cikal bakal Masjid Rahmat yang megah ini ternyata dulunya adalah sebuah pondok kecil menyerupai Musholla yang terbuat dari bambu. Sebelum mendirikan Masjid Ampel Surabaya, Raden Rahmat diketahui pernah mendirikan sebuah Langgar kecil atau Musolla di Kawasan Kembang Kuning Surabaya. Langgar tersebut saat ini telah berubah menjadi bangunan masjid besar yang dikenal dengan nama Masjid Rahmat Surabaya. Langgar kecil itu dibangun oleh Raden Rahmat ketika Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Prabu Brawijaya V. Langgar yang dibangunnya kala itu dijadikan sebagai pusat syiar Islam di kawasan Kembang Kuning. Bisa dikatakan, langgar Rahmat inilah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Ampel. Dari tahun ke tahun Langgar Rahmat yang dulu terbuat dari bilik bambu ternyata mengalami pemugaran dan dijadikan masjid. Masjid kecil berdiri sekitar tahun 1950 an sedangkan bangunan yang ada saat ini dibangun di tahun 1963 dan berdiri hingga sekarang. Masjid Rahmat Kembang Kuning yang merupakan masjid tertua memiliki keunikan atau ciri khas yang tidak dimiliki oleh masjid lain. Masjid Rahmat memiliki kiblat atau arah sholat yang langsung tepat dengan Masjidil Haram atau tepat menuju ka’bah Mekkah Arab Saudi. Dulu waktu ada polemik penentuan arah kiblat di Masjid Rahmat Kembang Kuning, tiba – tiba terjadi pergeseran di tempat pengimaman dan kemudian sempat dilakukan pengukuran. Dari pengukuran yang dilakukan, tim dari pemerintah sempat heran, karena mihrab masjid pas dengan Mekkah, tidak ada pergeseran sama sekali. Tidak hanya pengukuran yang dilakukan pemerintah yang mengherankan. Ketika mihrab masjid dilakukan pengukuran dengan teknologi yang lebih canggihpun, pergeseran juga tidak terlihat pada masjid peninggalan salah satu anggota Wali Songo ini. Masjid yang didirikan oleh Sunan Ampel (Raden Ahmat Rahmatullah) itu, selain arah kiblat yang lurus sejajar dengan Ka’bah. Masjid Rahmat juga menjadi patokan waktu shalat bagi masjid-masjid lain di Surabaya dan sekitarnya.
[caption id="attachment_267705" align="aligncenter" width="400" caption="Sisi lain Masjid Rahmat"]
[caption id="attachment_267710" align="aligncenter" width="400" caption="Pusara Mbah Karimah dan Ki Wirosaroyo"]
[caption id="attachment_267708" align="aligncenter" width="400" caption="Gerbang masuk makam Mbah Karimah dan Ki Wirosaroyo di Kawasan Kembang Kuning Surabaya"]
[caption id="attachment_267712" align="aligncenter" width="400" caption="Masjid Agung Sunan Ampel yang didirikan Sunan Ampel setelah langgar Kembang Kuning"]