Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akhirnya Terungkap, Modus Abunawas Prasetio Edi Marsudi, M Taufik, dan Aguan

21 Juli 2016   17:21 Diperbarui: 22 Juli 2016   12:54 3549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan kasus suap Raperda Zonasi dan Tata Ruang Pulau Reklamasi Teluk Jakarta semakin kesini semakin seru dan panas membara. Kali ini masuk babak baru setelah KPK memutar rekaman hasil penyadapan percakapan Antara Prasetio Edi Marsudi, M Taufik, dan Aguan terkait harga NJOP tanah reklamasi.

Entah hubungannya apa kedua wakil rakyat ini kok bisa-bisanya ngatur soal NJOP tanah reklamasi bareng pengusaha segala. Payung hukum saja belum ada dan Raperda Zonasi dan Tata Ruang pun juga belum kelar, tapi mereka sudah lompat lembing jaauuhhh kedepan membahas harga NJOP tanah reklamasi yang bukan bidang mereka.

Sedihnya bangsa ku ini, wakil rakyat jadi jongosnya pengusaha. Mau jadi apa masa depan bangsa ini kalau mental penjilat pantat pengusaha terus dipelihara dan dikembang biakkan dengan tanpa punya rasa malu?

Dengan terbongkarnya rekaman penyadapan KPK itu, artinya para Wakil Rakyat yang terhormat itu selama ini sudah terbiasa cari muka dan sudah sering main mata dengan para pengusaha kelas kakap sejak jaman Gubernur-gubernur sebelum Ahok, mulai dari jamannya Sutiyoso sampai Fauzi Bowo.

Dan aku yakin prilaku busuk ini bukan hanya di Jakarta saja, akan tetapi juga dipraktekkan di daerah-daerah lain oleh para maling dan bandit-bandit yang bercokol di DPRD. Faktanya, ada sebegitu banyaknya peraturan daerah hasil rekayasa yang menguntungkan kepentingan pengusaha tertentu daripada mengedepankan kepentingan rakyat jelata yang telah memilih mereka sehingga bisa duduk manis di Legislatif dan menikmati berbagai fasilitas negara.

Pantas saja kedua orang ini, Prasetyo dan Taufik, benci setengah mampus sama Ahok karena sepsk terjang busuk mereka selalu dikunci Ahok. Ternyata apa yang dikatakan Ahok bahwa DPRD DKI itu mayoritasnya adalah para maling, memang benar adanya.

Terbukti sudah ulah abunawas kedua sontoloyo itu selama ini, mulai dari order pasal sampai ngatur-ngatur NJOP tanah reklamasi semuanya terungkap dan ditelanjangi di Pengadilan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Duh malunya.

Berikut ini rekaman sadapan telepon yang diputar Jaksa dalam persidangan Ariesman Widjaja di Pengadilan Tipikor Jakarta yang bikin muka kedua Wakil Rakyat itu berubah seketika seperti kepiting rebus karena mereka tak pernah menyangka bahwa percakapan mereka selama ini diketahui dan disadap oleh KPK secara diam-diam.

 

Handphone diofer ke Aguan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun