Hakikatnya pendidikan adalah persoalan masa depan semua bangsa. Tidak ada satupun negara yang ingin punah karena generasi penerus yang tidak bagus. Dengan demikian negara mesti menaikan eksistensi melalui tumpuan pendidikan. Pembangunan Indonesia sejatinya tidak hanya berbicara soal infrastruktur fisik, tetapi juga mencakup pembangunan manusia yang berkarakter, unggul, dan berlandaskan Pancasila (Jaya Perdana 2025). Jika keberadaan pendidikan negara maju maka berpengaruh pada seluruh sektor negara tersebut, seperti kemajuan Sumber Daya Manusia, stabilnya perekonomian, kesejahteraan seluruh warga dan lain sebagainya. Begitu pula jika sebaliknya, Keberadaan pendidikan yang tidak memadai berpengaruh pada sumber daya manusia yang rendah dan akan menjalar ke sektor lainnya. Seperti yang saya amati, Pendidikan Indonesia masih memprihatinkan, yang mana miris terjadinya pertingkai dalam jenjang pendidikan. belakangan ini marak terjadinya seorang pelajar yang menjadi korban perundungan antar siswa, tidak sedikit pula yang menjadi korban pembullyan verbal, psikologis, serta cyberbullying yang menjadikan sebagian siswa trauma akan masa pendidikanya. Hal ini menunjukkan bahwa moral sosial dan nilai keluhuran belum secara penuh terimplementasikan dalam kehidupan warga Indonesia. Dengan ini Indonesia menjadikan  pendidikan pancasila sebagai kurikulum wajib bagi semua jenjang pendidikan dengan tujuan dapat membentuk karakter warga negara yang baik dan paham akan hak dan kewajibannya serta memiliki moral dan nilai nilai keluhuran yang mana sudah tercantum pada Pancasila dan Perundang undangan (PUSDATIN BPIP 2021).Â
Berdasarkan data OECD PISA, jumlah kasus perundungan siswa di Indonesia mencapai angka 41%, angka ini diatas rata rata negara OECD sebesar 23%. Besarnya angka ini membuat prihatin akan kondisi pendidikan di Indonesia. Ini baru kasus bullying di sekolah yang dilaporkan, diluar sana masih banyak masalah masalah tentang pendidikan yang belum terungkap (Cici Hartati 2024). Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam menentukan masa depan bangsa. Hal tersebut disampaikan dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 dan Peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (2/5/2025). Presiden RI mengatakan "Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, tidak mungkin kita menjadi negara maju, kalau pendidikan kita tidak baik, pendidikan kita tidak berhasil," tegas Presiden.
Dalam esai ini saya mengambil studi kasus tentang korban perundungan dalam jenjang pendidikan. Dilansir dari laman Detikjogja.com terjadi perundungan antar siswa di SMPN 1 Playen, GunungKidul. Kejadian ini bermula ketika korban ingin membeli jajan dikantin namun lupa membawa uang, lantas korban mengambil uang dulu dikelas dan akan kembali ke kantin, Akan tetapi ketika ia menuju kelas, korban diikuti oleh kakak kelasnya, dengan alasan mereka mengira si korban mengambil makanan tanpa membayar. nah disitulah peristiwa pemukulan terjadi. dan mengakibatkan trauma bagi korban untuk pergi kesekolah lagi. Ujar orang tua korban. Dari peristiwa tersebut menggambarkan bahwa anak seusia mereka seharusnya mendapat pengajaran secara intensif akan moral kemanusiaan dan nilai nilai keluhuran. Melalui penguatan pendidikan pancasila guru dapat mengajarkan tentang norma bermasyarakat, yang mana Pancasila sangat mengajarkan kita akan kesatuan dan kebersamaa antar masyarakat. Menurut saya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan memiliki peran penting bagi Indonesia sebagai pembentuk karakter masyarakat yang paham akan pemikiran nasionalis dengan moral kemanusiaan. Menuju Indonesia Emas 2045 seharusnya pemerintahan mencicil persiapan apa saja yang akan dicapai saat 2045, salah satu tujuannya yakni pendidikan. Seperti apa yang telah saya paparkan sebelumya pendidikan adalah salah satu tonggak penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Jika pendidikan Indonesia mendapatkan kesejahteraan, maka lambat laun Indonesia juga akan sejahtera. Pendidikan pancasila dan kewaranegaraan juga menjadi salah satu kurikulum wajib pada jenjang pendidikan, yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang berlandaskan jiwa Pancasila, berdaya saing dan berhati nurani, Â sehingga mereka dapat mengaplikasikan nilai nilai tersebut dalam kehidupan sehari hari. Kepala Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PGRI, Sumardiansyah Perdana Kusuma, menekankan bahwa pembentukan karakter siswa melalui profil siswa Pancasila harus terus dipantau dan diperkuat. Ia menambahkan bahwa guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai Indonesia kepada siswa. Menurutnya, juga perlu merumuskan profil pendidik Pancasila agar gambaran ideal guru dan dosen, sesuai dengan tuntutan zaman menjadi jelas dengan parameter yang dapat disusun oleh pemerintah. Sementara itu, Sekretaris Deputi Kebijakan Pembangunan di BRIN, Rudi Arifiyanto, mengatakan bahwa bonus demografi pada tahun 2045 harus dimanfaatkan dengan meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pengembangan kompetensi dan ramah siswa. (Tatang Mulyana Sinaga 2022). Pada kesimpulanya keterkaitan antara penguatan pendidikan pancasila dengan tujuan Indonsia Emas pada tahun 2045 sangat saling berhubungan. Jika para pelajar Indonesia tidak menanamkan pelajaran Pancasila dalam kehidupan sehari hari, maka kemungkinan besar ia tidak menjalankan norma norma nya dengan baik. Karna pancasila adalah dasar bagi tonggak lahirnya norma norma yang ada di Indonesia. Seperti contohnya pada sila ke 3 pancasila, disebutkan 'Persatuan Indonesia'. Menandakan tuntutan untuk saling bersatu demi keutuhan bangsa dan negara. Kesatuan sangat penting bagi suatu negara karena hal ini yang menentukan kekuatan, keutuhan, dan keberlangsungan suatu bangsa. Â Jika dikaitkan dengan dalil keislaman dalam Quran surat Ali Imron ayat 103, disebutkan bahwa Allah menyeru pada umat manusia agar tidak saling bercerai berai. Â Jika warga suatu bangsa bercerai cerai maka negara tersebut terancam akan kesatuanya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI