Mohon tunggu...
Mauliza Rahmania
Mauliza Rahmania Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hallo! saya mauliza rahmania mahasiswi ilmu ekonomi. Meski sedang mendalami ilmu ekonomi, saya percaya ada banyak hal menarik yang bisa dibagikan dari berbagai sudut pandang. Di waktu luang, saya suka menonton film dan konten-konten motivasi atau edukatif yang bisa mengupgrade diri. Kadang saya juga iseng mengamati tren bisnis online atau marketplace - namanya juga mahasiswa ekonomi! hehehe:) Melalui Kompasiana, saya ingin berbagi cerita dan pengalaman dari sudut pandang mahasiswa yang masih dalam proses belajar dan menemukan jati diri. Tulisan saya mungkin sederhana, tapi semoga bisa menghibur dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Transformasi Hijau di Kalimantan: Analisis Bantuan Uni Eropa melalui inisiatif FLEGT dalam Prespektif Teori Perdagangan dan Blok Ekonomi

20 Maret 2025   02:25 Diperbarui: 20 Maret 2025   02:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tantangan Implementasi FLEGT di Kalimantan

Implementasi FLEGT di Kalimantan menghadapi beberapa tantangan:

  • Kepatuhan Regulasi: Banyak perusahaan masih beroperasi tanpa mematuhi regulasi karena lemahnya penegakan hukum dan pengawasan.
  • Keterlibatan Masyarakat Lokal: Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan menyebabkan resistensi terhadap program.
  • Infrastruktur dan Sumber Daya: Keterbatasan infrastruktur dan SDM terlatih menghambat implementasi efektif, terutama di daerah terpencil.
  • Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan: Fenomena ini mengganggu upaya pemulihan hutan dan implementasi program.

Kesimpulan

Analisis pola bantuan internasional dalam kasus FLEGT di Kalimantan menunjukkan kompleksitas interaksi antara teori perdagangan, peran blok ekonomi, dan implementasi di lapangan. Meskipun ada tantangan seperti asimetri kekuasaan dan biaya kepatuhan, program ini berpotensi mentransformasi sektor kehutanan Indonesia menjadi lebih berkelanjutan dan kompetitif secara global.

Keberhasilan program bergantung pada keseimbangan antara standar internasional dengan kondisi lokal, serta keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan. Dengan pendekatan yang tepat, bantuan internasional dapat menjadi katalisator perubahan positif dalam pengelolaan sumber daya alam strategis Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun