Mohon tunggu...
Maulida Nurul
Maulida Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kalau ragu, jangan maju. Kalu maju, jangan ragu!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kunci Bahagia dan Work-Life Balance Ala Rasulullah SAW

18 Mei 2023   14:20 Diperbarui: 18 Mei 2023   14:27 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepic.com

Halo Kompasianer! 

Kalian sering ngerasa putus asa dan mudah menyerah dengan kehidupan yang ada? Atau terkadang suka merasa bahwa diri kita tidak bisa mencapai apa yang kita inginkan? Lalu apa yang harus kita lakukan ketika kita berhenti di tengah jalan?

Kehidupan di dunia memanglah tidak abadi. Namun, hendaknya kita memaksimalkan kehidupan di dunia dengan terus mencari apa arti kehidupan yang sesungguhnya. Semua bisa kita lakukan di dunia, bahkan mencari bekal untuk kelak di akhirat pun ketika kita sedang di dunia. Lantas bagaimana kita untuk bisa terus mencari tanpa berhenti dan menyerah? 

Brene Brown, dalam bukunya "The Gifts Of Imperfection" mengatakan bahwa kita harus menjadi diri sendiri. Tidak masalah jika diri kita tidak sempurna, dan hilangkan pikiran kita harus menjadi apa. Menjadi diri sendiri merupakan hal pertama yang harus kita lakukan, karena apa? Karena kita tidak perlu menjadi siapa maupun apa, tapi kita perlu menjadi versi terbaik bagi diri kita sendiri. Dan menjadi diri sendiri juga bisa disebut sebagai bentuk cinta kita kepada Allah SWT. Logika sederhananya, jika kita tidak mencintai diri sendiri, kita juga tidak mencintai Allah SWT. Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjadi diri sendiri dan selalu memperbaiki diri kita dengan cara mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Beliau yang sudah dijuluki manusia mulia dan sempurna pun masih berusaha untuk selalu memperbaiki diri, lantas bagaimana dengan kita yang notabenenya manusia biasa?

Sederhana Tapi Bermakna

Tidak ada yang pantas diagung-agungkan oleh kita sebagai manusia. Rasulullah dalam kehidupannya selalu sederhana namun penuh dengan sejuta makna. Akhlak beliau yang begitu sabar dan selalu bersyukur bisa menjadi kunci bahagia dalam kehidupan. Semua yang terjadi di dunia tidak dihadirkan secara percuma, ada hikmah di balik semuanya. Kita sebagai manusia tentunya harus selalu berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, dengan kunci sabar dan syukur. Cukup mie saja yang instan, usaha kita jangan! Karena kita tidak akan pernah tahu apa hikmah dibalik semua usaha yang telah kita lakukan selama ini.

Dua Telinga Satu Mulut

Maksud dari kalimat di atas yaitu hendaknya kita banyak mendengarkan daripada berbicara. Suatu kisah, ketika Rasulullah sedang membersamai pengemis yahudi buta. Beliau selalu membawakannya makanan hingga disuapinya, padahal pengemis buta itu selalu mencaci, menghina bahkan menyebar fitnah tentang Rasulullah kepada masyarakat disana. Namun tidak pernah sekali pun Rasulullah membantahnya, beliau hanya mendengarkan. Singkat cerita, Rasulullah wafat dan yang menggantikan beliau untuk memberikan makanan dan menyuapinya adalah Abu Bakar. Saat Abu Bakar menyuapi sang pangemis tersebut, ia pun kaget dan mengira bahwa Abu Bakar bukanlah orang yang dahulu menyuapinya. Dan ketika Abu Bakar menceritakan bahwayang dahulu menyuapinya adalah Rasulullah, sang pengemis pun menangis karena merasa bersalah kepada Rasulullah dan hingga akhirnya beliau bertaubat. Banyak hal yang bisa kita ambil dari kisah ini, tentang kesabaran, dan juga tentang selalu mendengarkan terlebih dahulu lawan bicara kita. Jangan kitamenjadi orang yang selalu menyelak pembicaraan orang lain. Karena dengan kita lebih banyak mendengarkan, maka itu bisa membuat kita lebih berhati-hati dalam berbicara. 

Kita dapat meneladani akhlak-akhlak Rasulullah dalam menciptakan work-life balance dan kebahagiaan dalam kehidupan kita. Tidak pantas kata menyerah keluar dari mulut kita. Karena dunia terlalu mewah untuk kita yang mudah menyerah. Mulailah menjadi diri sendiri, memperbaiki diri, dan berusaha semaksimal mungkin dengan memegang prinsip kita. Dengan itu semua maka kebahagiaan dan kesimbangan dalam hidup akan mudah kita rasakan.

"Berpikirlah Positif, Maka Hidupmu Akan Menjadi Produktif!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun